Lihat ke Halaman Asli

Naftalia Kusumawardhani

TERVERIFIKASI

Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Angan Mengembara Gegara Megang Samsung Galaxy Note 5

Diperbarui: 18 September 2015   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilannya Emang Keren

Ting.. Notifikasi di FB. Ternyata dari mbak Avy, komandan KONEK. Woro-woro tentang Lomba Nulis Samsung Galaxy Note 5. "Ayooo ikutan...", katanya. Sebenarnya info lomba ini sudah saya baca beberapa hari lalu. Tapi saya nggak tertarik karena lomba ini mirip serial sinetron bersambung. Mending langsung nonton episode terakhirnya aja deh.

Sejak baca info lomba 'Bergerak Aktif bersama Samsung Galaxy Note 5", saya penasaran. Kayak apa sih canggihnya, kok sampai dilombakan segala? Rasa ingin tahu itu terjawab ketika beberapa hari lalu saya mampir ke Plaza Marina, Surabaya. Di sana saya sempatkan ke gerai-gerai Samsung. Cuman ingin tahu, model asli smartphone ini seperti apa. Ternyata beberapa gerai tidak punya barangnya. "Kosong, Bu", SPG cantik itu ngomong sambil senyum. Brosurnya pun tidak ada. 'Wah jangan-jangan karena ada lomba, jadi barangnya habis neh.. 'Dibuat hadiah semua 'kali ya', batin saya.

Akhirnya ada juga gerai Samsung yang mendisplay Samsung Galaxy Note 5 itu. Saya lihat warnanya. Keren juga. Keliatan anggun dan mewah. Mbak SPG mendekati saya. Dia lihat saya bawa Samsung Galaxy Tab 4 (7"). Langsung aja dia promosi.

"Ini layarnya halus dan lebih sensitif, Bu", Sambil menyentuh-geserkan layar. "Sudah pakai stylus. Beda dengan generasi tab sebelumnya (ini mulai nyindir deh)". Lalu stylus itu diperagakan. Melihat saya mulai tertarik, si mbak meneruskan, "Ujung stylusnya lebih runcing, Bu. Lebih cepat kalau Ibu mau nulis sesuatu".

Angan saya langsung melanglang buana. Seandainya saya punya Samsung Galaxy Note 5 itu, wah.. Seringkali kalau saya mendengarkan cerita klien yang konseling ke saya, ada beberapa poin ceritanya yang penting untuk saya gunakan sebagai titik balik konseling. Kalau tidak saya catat cepat-cepat, poin itu hilang. Tentu menyulitkan proses konseling selanjutnya. Saya tidak bisa gunakan Samsung Tablet saya karena tidak ada fitur itu. Jadi selama ini saya manual. Kertas dan bolpen.. *melas.com*

Fitus Stylusnya Bagus

Saya bayangkan juga kalau tiba-tiba ada lintasan ide untuk menulis. Pasti menyenangkan bisa langsung mencatat. Ide itu suka nongol nggak pakai permisi. Kadang lewat pas saya antri ke dokter gigi, muncul waktu nunggu klien datang, bahkan makan di kantin pun bisa kejatuhan ilham. Enak banget 'kali ya, kalau bisa secepat ide datang, secepat itu ide tercatat.

Lamunan saya berhenti mendadak. Mirip angkot yang tiba-tiba berhenti nggak pakai lampu sign. Gara-gara mbak SPG ngomong lagi, "Ibu juga bisa pakai jari nulisnya. Ini sudah S-Pen. Silakan dicoba, Bu.."

Saya mencobanya. Wuuikkk.. Enak benar ini.. Akhirnya saya asyik nulis-nulis sembarang di sana...hahaha... Persis anak kecil dapat mainan baru, trus boleh mencoba.. Manfaatin sepuasnya. Bisa nulis pakai jari, padahal jari saya khan sebesar pisang goreng itu.. Tapi tetap saja bisa tuh. Ada warna biru, merah, hijau.. Menu stabilo juga ada. Saya bisa mempersiapkan materi kuliah, seminar atau bahan lainnya dengan gampang nih.

Sepertinya mbak SPG itu sudah dilatih untuk mengamati pelanggan yang sudah mulai 'lengket' dengan barang dagangannya. Ia menambahkan informasi, "Filenya bisa langsung di-connect-kan ke laptop. Jenisnya sudah sama. Bisa kerja bersamaan juga". Saya menggangguk aja, pura-pura mengerti. Malu khan kalau kentara nggak tahu maksud dia apa... hehehe...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline