Sejak diluncurkan pada tahun 2016, TikTok telah menjadi rumah bagi jutaan kreator konten dan pengguna di seluruh dunia. Selain menjadi wadah bagi video pendek yang kreatif, TikTok juga menghadirkan program afiliasi yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan uang dengan mempromosikan produk atau layanan melalui tautan afiliasi.
Namun, di tengah perkembangan pesat dunia digital, TikTok, platform media sosial yang sangat popular di seluruh dunia ini, telah mengumumkan penutupan resmi program afiliasinya yang sebelumnya digunakan sebagai marketplace guna memperbaiki UMKM yang ada karena gencatan transaksi melalui sosial media secara online. Hal ini mendorong TikTok untuk mengevaluasi strateginya.
Akhirnya, pada tanggal 20 Oktober, TikTok secara resmi mengumumkan penutupan program afiliasi. Dalam pernyataan resmi, perusahaan tersebut menjelaskan bahwa ini adalah langkah yang diambil untuk lebih memperkuat peran TikTok sebagai platform media sosial yang berfokus pada kreativitas dan interaksi pengguna. Kebijakan penutupan program afiliasi TikTok ini akan mulai berlaku pada tanggal 1 November 2023. Pengguna yang saat ini aktif sebagai afiliasi di platform ini akan diberi waktu untuk menyelesaikan kampanye yang sedang berjalan, tetapi tidak akan bisa membuat kampanye baru setelah tanggal tersebut.
Pengumuman ini menuai beragam reaksi dari pengguna TikTok. Beberapa menyambutnya sebagai kesempatan untuk lebih fokus pada konten kreatif mereka, sementara yang lain merasa kecewa karena telah mengandalkan program afiliasi untuk penghasilan tambahan. TikTok sendiri berkomitmen untuk terus mengembangkan platformnya, dengan fokus pada peningkatan fitur, dukungan bagi kreator konten, dan pengalaman pengguna. Meskipun program afiliasi ditutup, TikTok tetap menjadi destinasi utama bagi mereka yang ingin berbagi kreativitas mereka dengan dunia. Tetapi dengan penutupan program afiliasi ini, TikTok masih tetap menjadi salah satu platform media sosial yang paling mengasyikkan dan berpengaruh di dunia.