Lihat ke Halaman Asli

Media Sosial sebagai Wadah dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran akan Isu Lingkungan

Diperbarui: 27 September 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seiring dengan era digital yang semakin mengalami kemajuan, media sosial telah menjadi perantara yang paling efektif dalam menyebarkan informasi bahkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat. Penyebaran informasi melalui media sosial memiliki potensi yang cukup besar untuk mengatasi berbagai isu atau permasalahan yang beredar di lingkungan masyarakat, termasuk mengenai isu lingkungan. Melalui berbagai platform media sosial seperti Tiktok, X (Twitter), Instagram, dan Facebook, informasi tentang berbagai permasalahan lingkungan yang harus diatasi, dapat disebarluaskan dengan cepat kepada audiens yang luas. Media sosial tidak hanya memungkinkan penyebaran informasi dan kampanye lingkungan, tetapi juga dapat menjadi alat dalam membangun awareness masyarakat terhadap isu lingkungan dan mendorong perubahan yang positif.

Berbagai upaya penyebaran informasi maupun edukasi untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai betapa pentingnya menjaga lingkungan telah dilakukan melalui berbagaij enis konten di media sosial. Konten-konten tersebut mencakup konten edukatif seperti artikel, video, infografis, dan lain sebagainya. Melalui infografis yang menarik, video pendek, dan artikel informatif, media sosial mampu menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berbagai isu lingkungan. Bisa dilihat saat ini sudah banyak konten mengenai isu lingkungan yang tersebar di berbagai media sosial. Beberapa contoh dari konten tersebut yaitu konten tentang sampah menumpuk di Indonesia, tingkat polusi udara, dan berbagai konten lainnya. Dengan pendekatan visual yang kuat, informasi ini menjadi lebih mudah dipahami dan diingat oleh audiens.

Selain itu, media sosial memungkinkan informasi tentang isu lingkungan untuk menjadi viral melalui mekanisme berbagi dan hashtag. Berbagai kampanye memanfaatkan hashtag untuk menggabungkan berbagai postingan dari individu di seluruh dunia, menciptakan jalur informasi yang baik. Hashtag ini mempermudah pengguna untuk menemukan dan berpartisipasi dalam diskusi, serta menyebarluaskan pesan kampanye ke lingkup mereka. Secara keseluruhan, media sosial berperan penting dalam menyebarluaskan informasi tentang isu lingkungan dengan memanfaatkan jangkauan global, kemampuan untuk memviralkan konten, dan interaktivitas yang tinggi, yang secara dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat tentang tantangan lingkungan yang mendesak.

Dengan berbagai manfaat media sosial dalam menyebarluaskan informasi dan
meningkatkan kesadaran akan lingkungan, terdapat pula ancaman negatif yang akan muncul apabila terdapat ketidaktepatan atau kesalahan dalam penyebaran informasi tersebut. Media sosial dapat menyebarkan informasi yang tidak akurat atau misinformasi mengenai isu lingkungan. Berita palsu atau klaim yang tidak didukung oleh data akurat dapat menyesatkan publik dan menghambat upaya untuk mengatasi masalah lingkungan secara efektif. Selain itu, terlalu banyak informasi yang disajikan secara bersamaan dapat menyebabkan overload informasi, di mana masyarakat akan merasa bingung dan sulit untuk memproses atau bertindak
berdasarkan informasi tersebut. Hal ini dapat mengurangi efektivitas kampanye dan
membingungkan audiens. 

Meskipun media sosial menawarkan berbagai manfaat dalam meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan, penting untuk menangani tantangan dan potensi dampak negatifnya dengan hati-hati. Dengan pendekatan yang bijaksana dan kritis, media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk memajukan kesadaran dan tindakan terhadap isu-isu lingkungan. Contoh gerakan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan adalah kampanye yang dilakukan oleh Pandawara Group. Melalui media sosial Tiktok, Pandawara membagikan aksi membersihkan lingkungan dengan mengajak masyarakat sekitar untuk sekaligus memberikan contoh yang baik dalam memperbaiki lingkungan yang penuh dengan sampah. Berisi para pemuda yang tak sungkan untuk terjun langsung ke wilayah
dengan sampah yang menumpuk tanpa kenal rasa jijik, rasa malu maupun rasa malas. Secara
garis besar, melalui kampanye tersebut Pandawara ingin mengajak masyarakat untuk lebih bertanggung jawab atas kelestarian lingkungan dan sampah yang dihasilkan.Dalam berbagai kontenkonten yang diunggah, Pandawara Group juga menyertakan sebuah hashtag yaitu #onedayonetrashbag. Meskipun kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah sembarang masih belum bisa dihentikan, setidaknya Pandawara Group memberikan sebuah contoh nyata dan baik dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan.

Media sosial memainkan peran krusial dalam meningkatkan kesadaran terhadap isu
lingkungan dengan memanfaatkan jangkauan global dan berbagai fitur interaktifnya.
Platform-platform seperti Tiktok, Instagram, Facebook, dan X memungkinkan penyebaran
informasi secara cepat dan luas, sehingga berita dan kampanye lingkungan dapat menjangkau audiens dalam waktu singkat. Media sosial juga menyediakan berbagai bentuk konten edukatif, seperti infografis, video, dan artikel, yang membantu masyarakat memahami isu-isu lingkungan
seperti perubahan iklim dan pencemaran. Media sosial dapat mempengaruhi kebijakan publik dengan meningkatkan visibilitas isu lingkungan dan menggalang dukungan yang luas, yang berpotensi mempengaruhi kelestarian lingkungan. Namun, penting juga untuk menangani tantangan terkait penyebaran informasi yang akurat dan menjaga kualitas konten. Dengan
pemanfaatan yang bijaksana, media sosial dapat menjadi kekuatan dalam memajukan kesadaran dan aksi lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline