Lihat ke Halaman Asli

Nafis Hadi Purnama

Dunia haknya anak muda

Jadilah Murid yang Berkembang, Tidak Harus Berprestasi

Diperbarui: 19 Oktober 2020   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : schoolmum.net

Sejatinya murid yang berprestasi itu lebih dipandang daripada murid yang berkembang. 

"Alhamdulillah, teman kalian yang bernama Nisa memperoleh juara kesatu di olimpiade matematika pekan kemarin. Maka dari itu, pihak sekolah akan memberikan hadiah berupa uang tunai kepada Nisa yang telah mewakili sekolah ini dan menjuarai olimpiade pekan kemarin."

Ketika mendengar maupun melihat kalimat itu, tidak sedikit Murid yang ingin mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah maupun teman sebayanya. Itu semua tidak lepas dari adanya persaingan maupun rasa iri hati pada beberapa Murid. Dan tentunya itu semua merupakan hal yang negatif bagi pihak sekolah maupun Murid.

Hal seperti itu umum sekali terjadi di Indonesia. Ketika ada salah satu teman yang mendapat hadiah, tentu ada beberapa Murid yang iri kepada Murid yang mendapat hadiah itu sendiri. Mungkin kawan-kawan pernah merasakan itu semua.

Lantas apakah hal itu akan dibiarkan terus-menerus sampai Upin dan Ipin memiliki rambut? Tentu saja tidak.

Dari sekian banyak cara untuk menghindari hal diatas, salah satunya adalah kita harus menjadi Murid yang berkembang, tidak harus berprestasi. 

Karena kenapa? Karena menurut saya Murid yang berkembang lebih baik daripada Murid yang berprestasi. Mengapa lebih baik? Karena saya yakin Murid disekolahkan supaya berkembang, bukan untuk berprestasi. Meskipun sejatinya murid yang berprestasi itu lebih dipandang daripada murid yang berkembang.

Mengapa harus berkembang tidak harus berprestasi?        

Tentunya ada beberapa alasan mengapa Murid harus berkembang dan tidak harus berprestasi. Salah satunya, Murid harus berkembang karena dengan berkembang Murid pun akan mendapat perubahan yang sangat signifikan. Dari perubahan itulah kesuksesan dalam belajar telah diraih. Barang tentu perubahan nya pun merupakan perubahan dari buruk menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik.

Analoginya seperti ini.

Di hari pertama Nisa masuk sekolah, Nisa adalah orang yang bisa dibilang sangat buruk baik dalam memahami pelajaran, bersosialisasi, dan lain sebagainya. Setelah beberapa tahun Nisa bersekolah, Nisa mendapatkan perubahan yang sangat signifikan dalam dirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline