Lihat ke Halaman Asli

Warga Karang Tumaritis Sepakat Pentingya 4 Pilar Kebangsaan

Diperbarui: 25 Mei 2022   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sebagaimana yang kita ketahui, demokratisasi yang tengah dilaksanakan di negeri
kita tercinta ini, belumlah mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana seharusnya.
Demokrasi bahkan telah dicemari oleh berbagai tindakan kekerasan baik dalam bentuk
konflik antar warga dan agama sampai pada ancaman isu-isu daerah terutama di Wilayah
Papua yang saat ini tengah berpotensi menggoyang keharmonisan NKRI, kejadian
tersebut memicu segelintir oknum warga mengutarakan ingin melepaskan diri dari ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal-hal yang terjadi pada akhir-akhir ini tentu telah
membuat kita sebagai sebuah bangsa besar amat prihatin.

Dalam kondisi yang demikian
sudah sepatutnyalah bagi kita untuk berjuang bagi negara ini untuk menggalakkan
sosialisasi empat pilar bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika
untuk mempertahankan keutuhan NKRI.

Hadir sebagai narasumber utama, Bapak Marthen Douw yang juga selaku anggota
DPR RI Komisi VII periode 2019-2024. Ratusan warga terlihat antusias mengikuti acara
ini.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup Bangsa Indonesia seperti
dikatakan oleh sejarawan LIPI Asvi Warman Adam (2012) memang bukan obat bagi
segala macam penyakit, namun ia bisa menjadi asas dan rambu-rambu dalam
menyelesaikan segala masalah bangsa. Sejak pertama kali digagas pada tahun 1945 telah
menimbulkan berbagai perdebatan tentang makna dari Pancasila.

Untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya semua hal itu, Marthen Douw sosialisasikan 4 Pilar Kebanhsaan DPR RI kepada warga masyarakat Kelurahan Karang Tumaritis, Kab. Nabire - Papua. Kegiatan ini dilaksanakan pada 16 April 2022 dengan 250 masyarakat yang hadir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline