Lihat ke Halaman Asli

Nafisa Khairani

Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Singapura-China Gelar Kerja sama Bilateral Latihan Militer Angkatan Laut

Diperbarui: 30 April 2023   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: MINDEF Singapore (https://www.mindef.gov.sg/web/portal/mindef/news-and-events/latest-releases/article-detail/2023/April/28apr23_nr) 

Hari ini pada tanggal 28 April 2023, Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) memulai latihan bersama dengan Angkatan Laut China, People's Liberation Army Navy (PLAN) di Singapura sesuai dengan Rencana Kerja Sama Militer Internasional 2023 serta Konsensus diantara Kedua Negara. 

Upacara peresmian yang dihadiri oleh Kepala Staf Armada Penghancur, Komando Teater Selatan, Kapten Senior Mei Leyang, dan Komando Angkatan Laut (PLAN) dari China serta Komandan Armada Pertama Angkatan Laut Singapura (RSN), Kolonel (COL) Ng Kok Yeng Daniel dari Singapura sebagai saksi. 

Upacara pembuka ini dilaksanakan di RSS Singapura-Pangkalan Angkatan Laut Changi atas disepakatinya Latihan Angkatan Laut Bilateral yang dilaksanakan mulai hari ini hingga tanggal 1 Mei. 

Latihan Kerja Sama Maritim ini merupakan perpanjangan setelah melakukan rangkaian latihan gabungan oleh RSN sejak dua tahun yang lalu di Laut China Selatan bersama angkatan laut China (PLAN) yang menghadirkan tiga kapal perangnya dalam latihan kerja sama tersebut. Latihan ini diadakan menyusul peningkatan pakta pertahanan dan kerja sama bilateral dalam bidang keamanan (ADESC) pada tahun 2019 yang mana meresmikan berbagai kegiatan mencakup Pembentukan Dialog Tingkat Menteri Singapura-China, Komitmen untuk mengatur dan meningkatkan latihan serta interaksi bilateral di seluruh angkatan darat, laut hingga udara, dan masih banyak kegiatan kerja sama yang mungkin menyusul selama perjanjian pakta pertahanan ini berlangsung. Kedua pihak juga mencapai kesepakatan untuk mempercepat pembuatan hotline antara departemen pertahanan kedua negara dalam membahas isu yang termasuk dalam agenda regional hingga internasional. 

Dalam latihan bersama ini, Angkatan Laut China mengerahkan fregat pembawa rudal, The Yulin, dan kapal pemburu ranjau, Chibi sedang Singapura melibatkan fregat kelas Formidable RSS Intrepid RSN, dan Kapal penanggulangan Ranjau RSS kelas Bedok. 

Menurut Kementerian Pertahanan Singapura, latihan ini akan tediri dari fase pantai dan laut. Selama fase pantai, kedua angkatan laut akan terlibat dalam latihan pererncanaan bersama, pertukaran profesional, dan pelatihan gabungan di Pelatihan Pengendalian Kerusakan. Sedangkan selama Fase laut, kapal akan melakukan berbagai manuver, termasuk pendaratan helikopter dek dan pendaratan helikopter (PLAN) di RSS Intrepid, tembakan, pemuatan laut, operasi pencarian dan penyelamatan, simulasi transit ladang ranjau, serta latihan kontrol dan komunikasi.  Dikutip dari Channel News Asia, Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan bahwa Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) melakukan latihan bilteral reguler dengan angkatan laut asing sebagai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama dengan negara lain. 

Latihan ini memungkinkan Singapura dan juga China memperdalam hubungan pertahanan dan keamanan yang hangat dan bersahabat. Dikutip dari website resmi Kementerian Pertahanan Singapura, Kapten Senior Mei Leyang menyebutkan bahwa kerja sama bilateral ini bertujuan untuk lebih memperdalam persahabatan, memperluas konsensus dan mempromosikan pengembangan berkelanjutan kedua angkatan laut. 

"Latihan ini menggarisbawahi hubungan pertahanan bilateral yang hangat dan bersahabat antara Singapura dan China, dan meningkatkan rasa saling percaya, pengertian, dan hubungan antar masyarakat antara SAF (Singapore Armed Forces) dan PLAN (People's Liberation Army Navy)" kata Kementerian Pertahanan Singapura yang dilansir oleh Channel News Asia.

Sebagai negara yang memiliki kekuatan diplomatik paling stabil di Asia, Singapura secara teratur melakukan kerja sama dalam bidang militer dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Bahkan, belum lama setelah terjadinya kesepakatan kerja sama antara singapura dan juga China ini, Singapura melakukan pertemuan dengan Panglima Angkatan Udara Pasifik AS dalam rangka meningkatkan peningkatan kerja sama dalam pelatihan militer. Singapura juga turut serta dalam latihan Cobra Gold dengan tentara AS di Thailand yang merupakan latihan multinasional terbesar di kawasan Asia-Pasifik pada bulan maret terakhir. Hal ini tentu menjadi sorotan bagi berbagai pihak perihal terjadinya persaingan antara AS dan juga China dalam konflik Laut China Selatan. 

Kedekatan antara Singapura dan China juga menjadi semakin dalam sejak meningkatnya ketegangan terkait konflik Laut China Selatan. Hal ini berkaitan dengan posisi Singapura di kawasan Asia Tenggara yang menjadi mediator untuk mempromosikan dialog dan juga penyelesaian konflik Laut China Selatan dengan negara-negara yang terlibat langsung dengan konflik tersebut. Selain itu, persaingan antara AS dan juga China memperlihatkan adanya upaya pendekatan melalui kebijakan politik internasional terhadap negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Upaya-upaya pendekatan seperti ini, mungkin akan terus terjadi selama konflik Laut China Selatan tak kunjung membuahkan hasil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline