Bencana telah dijadikan korupsi. Para pelaku tidak hanya berani menyelewengkan dana dan proyek bantuan. Tetapi juga telah tega memeras korban bencana.
Sepertinya sudah tidak ada lagi tempat bagi para pelaku korupsi untuk melancarkan aksinya. Setelah kegiatan menyangkut keagamaan seperti, pengadaan Al-qur'an dan penyelenggaraan ibadah haji, kini bantuan "kemanusiaan" untuk korban bencana pun jadi sasaran korupsi.
Seperti bencana terakhir yang melanda indonesia. Seperti di lombok, palu dan Donggala "ini" merupakan 'pemburu waktu bencana bagi bangsa'.
Seharusnya yang menjadi utama dari bencana ini adalah upaya untuk mengamankan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H