Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Sosio Emosional

Diperbarui: 20 September 2021   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Kamu suka es krim nggak?"

"Enggak, aku lebih suka kopi."

"Aku suka warna hitam karena warna hitam itu simpel. Kalo kamu?"

"Aku suka warna pink dong, karena warna pink itu lucu...."

Manusia itu unik ya, ada yang suka ini ada yang suka itu. Kenapa bisa begitu? Itulah kepribadian. Kepribadian yaitu campuran yang relatif konsisten antara emosi, temperamen, pikiran dan tingkah laku.

Kepribadian manusia terbentuk dan berkembang mulai dari masa anak-anak dan terlihat dimasa dewasa. Seseorang bisa dikatakan manusia dewasa yaitu manusia yang mampu mengenali emosinya, dan mengendalikan untuk menerima kebudayaan yang ada dilingkungannya.

Perkembangan sosio emosional. Kenapa sosio emosional? kan disini kita membahas tentang emosi, kenapa mesti diawali dengan kata sosio?. Nah, kata sosio (sosial) berarti berhubungan dengan masyarakat, atau lingkungan sekitar. Jadi, tidak mungkin ada emosi yang tidak dilatar belakangi dengan lingkungan sosial. Manusia tanpa berinteraksi dengan orang lain (lingkungan ) maka tidak bisa apa-apa.

Definisi Emosi

Perasaan atau Afek, terjadi ketika seseorang berada dalam suatu kondisi atau sedang terlibat dalam interaksi penting baginya. Seperti pendapat, Campos (dalam Santrock 2007) mendefinisikan emosi sebagai perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang berada dalam suatu keadaan yang dianggap penting oleh individu tersebut. Emosi diungkapkan oleh perilaku yang mengekspresikan kenyamanan atau ketidaknyamanan terhadap keadaan atau interaksi yang sedang dialami. Emosi itu seperti rasa senang, takut, marah, dan sebagainya.

Reaksi subjektif terhadap pengalaman yang diasosiakan dengan perubahan fisiologis dan dan tingkah laku.

Rekasi atau Respon Cepat (immadiate ), spesifik terhadap stimulus internal ataupun eksternal yang dapat berupa positif dan negatif. Dapat dijelaskan dengan pendapat dari American Academy of Pediatrics (2012) menyatakan bahwa perkembangan sosial emosi mengacu pada kemampuan anak untuk memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosi secara lengkap baik emosi positif maupun emosi negatif, mampu menjalin hubungan dengan anak-anak lain dan orang dewasa disekitarnya, serta secara aktif mengeksplorasi lingkungan melalui belajar (Nurmalitasari, 2015).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline