Lihat ke Halaman Asli

Ainatun Nafisah

Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UINSA

Ngopi di Luar Angkasa

Diperbarui: 13 Juli 2021   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa Saya Bisa Minum kopi di Luar Angkasa?

Jika Anda menyukai sains,bertualang ke Luar Angkasa merupakan hal yang menyenangkan dan sangat keren bukan?. Dan pastinya akan lebih menyenangkan jika anda tidak harus meninggalkan kebiasaan minum kopi di Luar Angkasa.

Ruang Angkasa yang minim gravitasi membuat kita susah minum kopi. Bukan hanya tidak bisa menuang kopi ke gelas, tapi juga tidak bisa mengucurkan segelas kopi ke mulut.

Untuk bisa minum kopi di luar Angkasa ada 2 persoalan yang harus dipecahkan. Yaitu bagaimana menyeduh dan bagaimana meminumnya.

Kita bisa berpikir menyeduh kopi merupakan perkara sederhana. Tinggal tuangkan air panas ke bubuk kopi. Semua terlihat mudah jika anda berada di tempat yang punya gravitasi. Namun apa jadinya jika berada di Luar angkasa ?.

Di luar angkasa air tidak akan mengucur karena tidak ada daya yang membawa kebawah.zat cair pun berprilaku aneh ketika di Luar Angkasa karena tidak adanya gravitasi. Jadi membuat kopi secara proporsional bukanlah perkara mudah. 

Dua jalan keluar sudah ditemukan. Pertama, yang dirancang oleh mahasiswa teknik asal Kosta Rika pada 2008 dan telah menarik atensi media internasional. Namun, baik mesin itu sendiri maupun pembuatnya tampak tidak mampu meyakinkan orang yang tepat untuk mencobanya.

Pada 2014, dua perusahaan Italia dan Italian Space Agency berkerja sama mendesain dan membuat mesin espreso yang bisa berfungsi di ruang angkasa dan menghasilkan espreso bermutu. Sayangnya, kembali karena masalah gravitasi, espresonya tidak akan memiliki lapisan krema, alih-alih krena itu cenderung bercampur dengan seduhannya. Mesinnya, yang dijuluki ISSpresso, telah dikirim ke ISS (Stasiun Ruang Angkasa Internasional) pada 17 April 2015.

Solusi terbaru untuk permasalahan ini adalah gelas yang bentuknya menyerupai sayap pesawat terbang. Bagian cekungnya berada di sis yang berlawanan dengan bagian yang berlekuk leluk. Di tempat yang bergravitasi nol, air tidak mengalir ketempat yang lebih rendah tetapi bisa bergerak sesuai daya kapilaritas lekuk-lekuk tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline