Lihat ke Halaman Asli

Perlukah Kita Tahu Perkembangan Psikologi Anak Usia Dini?

Diperbarui: 5 Oktober 2019   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kherson-news.info

Manusia memulai hidupnya dari sejak menjadi janin, menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan tua inilah yang disebut perkembangan. Secara garis besar, proses perkembangan manusia terdiri dari proses biologis atau fisik, kognitif, dan sosio-emosional. 

Dengan begitu manusia mengalami perkembangan secara teratur. Perkembangan yang meliputi berat badan, tinggi, perkembangan otak, motorik, perubahan hormon, pola pikir, perubahan emosi serta perubahan dalam kepribadiannya.

Dalam membahas perkembangan, para ahli psikologi selalu terlibat dalam perdebatan menentukan faktor-faktor yang paling dominan dalam proses perkembangan tersebut. 

Masalah yang diperdebatkan yang selalu terjadi antara lain adalah masalah bawaan (nature) dan bimbingan (nurture), kesinambungan dan ketidaksinambungan, serta pengalaman masa dini dan masa selanjutnya. 

1. Faktor bawaan (nature

Dalam buku Leibniz's "New System" and associated contemporary text yang ditulis oleh R Woolhouse dan Francks R., faktor bawaan digagas para pengikut teori nativisme yang memandang ana berkembang sesuai dengan potensi bawaannya. 

Para tokoh penggagas teori ini antara lain Schoupenhauer, Leibniz, Immanuel Kant, Chomsky, dan Pinker. Menurut Leibniz "monad" muncul istilah "monistic" sebuah teoridalam psikologi agama yang menyatakan bahwa agama berasal dari sebuah kebutuhan. 

Dan masih banyak teori lain oleh para tokoh. Sedangkan dalam ajaran Islam dinyatakan bahwa anak-anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah).  Fitrah yang dimaksud dengan anak-anak dilahirkan tanpa dosa dan memiliki kecenderungan untuk beragama sesuai dengan orantuanya. 

Jadi dalam islam perkambangan tidak hanya faktor bawaan yang  merupakan hal penting dalam perkembangan, tetapi faktor lingkugan juga berpengaruh bagi perkembangan manusia.

2. Kesinambungan dan Ketidaksinambungan 

Perkembangan terjadi secara berkesinambungan, dan terkadang terjadi ketidaksinambungan. Perkembangan ini bersifat kualitatif dan tidak selalu merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya. Di dalam perkembangan ini mungkin saja terjadi percepatan, lompatan atau bahkan kemunduran pada perkembangan manusia itu senidiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline