Setelah sekian lama, Film Barbie Live Action yang dibintangi oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling akhirnya tayang di bioskop pada 21 Juli 2023 lalu. Film ini mendapat sambutan positif dari para kritikus dan penonton. Mereka tidak hanya memuji alur cerita yang menarik hingga kualitas akting para pemain, melainkan juga menyinggung pesanpesan penting tentang perubahan sosial yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
Film Barbie menceritakan kisah Barbie, seorang boneka yang berasal dari dunia fantasi bernama Barbieland, sebuah tempat di mana barbie menjalani kehidupan yang sempurna, memiliki kebebasan untuk menjadi diri sendiri tanpa batasan dan ekspektasi dari dunia luar.
Hingga Suatu hari, Barbie merasa mulai kehilangan jati dirinya yang dapat meruntuhkan citra sempurna yang selama ini melekat padanya. sebagai solusi, Barbie menyadari bahwa dia harus memutuskan untuk pergi ke dunia nyata, meninggalkan kehidupan yang nyaman di Barbieland untuk menemukan makna dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Barbie pun pergi bersama Ken dengan mobil merah muda untuk memulai sebuah petualangan yang cukup menantang.
Dibalik cerita yang menarik, Film Barbie juga menyimpan beberapa detail tersembunyi yang mungkin tidak kamu sadari. Berikut adalah 5 di antaranya :
1. Representasi Sistem Patriarki
Dalam Film ini, Barbieland digambarkan sebagai dunia yang ideal dan damai, di mana perempuan memiliki peran yang setara dengan laki-laki. Mereka bebas untuk mengejar cita-cita dan berkontribusi pada masyarakat. Namun, ketika Ken dan Barbie pergi ke dunia nyata, ia mendapati bahwa sistem patriarki masih menjadi norma di sana.
Ken yang terbiasa hidup di Barbieland dengan perempuan yang berkuasa pun merasa terancam. Ia kembali dengan pemahaman yang dangkal namun destruktif tentang patriarki. Ken lalu mencoba mengubah Barbieland menjadi dunia yang lebih "maskulin", di mana laki-laki memiliki kekuasaan dan kendali.
2. Kasih Sayang Seorang Ibu
Ditunjukkan dalam Film barbie bahwa alasan Ruth Handler menciptakan boneka barbie adalah untuk anaknya, Barbara. Hal ini menunjukkan bahwa Ruth adalah seorang ibu yang penuh cinta dan perhatian. Ia ingin putrinya memiliki boneka yang dapat menginspirasinya untuk mengejar cita-cita dan menjadi perempuan yang kuat serta mandiri.