Lihat ke Halaman Asli

Masjid yang Penuh

Diperbarui: 20 Maret 2024   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Yap betul, semua orang selalu menunggunya
Saat malam pertama tiba, mereka menyempurnakannya
Bahkan hingga meluber ke luar cangkir

Hari kedua hanya penuh
Hari demi hari terus berjalan
Berkurang setetes demi setetes

12 hari terakhir tersisa embun embun
Embun-embun yang kembali terkumpul
Membentuk genangan kecil

Detik-detik terakhir mereka menguap
Menangis bahagia atas kerja keras
Sembari mengucapkan takbir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline