Toooott toot..
Terdengar begitu jelas klakson mobil rakyat metropolitan
Brakk...
Semua terhenti semua berubah, semua terdiam...
Jeritan mulai membisu
Hujan pudarkan merahnya
dan alirkan bersama aroma pilu disela-sela selokan kota.
Mendung kegelapan malam terlihat lebih cerah, ya lebih cerah.
Setelah sore itu,
Setelah pekatnya perasaan itu,
Setelah gelapnya pikiran itu,
Setelah sunyinya nafas gadis tak berdaya
Setelah keputusan pendek yang tak dapat dinalar.
Ia memilih sesuatu yang bujan pilihan.
Kini tak akan ada lagi halaman berikutnya,
Yang ada ialah duka purba sekelilingnya,
Yang ada hanyalah bunga layu hiasan nisan.
Hanyalah nama tanpa sedikit kehormatan
Hanyalah tawa botol bir lelaki jalang
Hanyalah saksi sek yang mematung bisu
Hanyalah itu,
Yang merangsang,
Yang memuaskan,
Yang menggairahkan
Yang menghidupkan serta mematikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H