Indonesia adalah negara yang dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa melimpah. Salah satu dari kekayaan alam tersebut yang menjadi andalan adalah lautnya yang luas nan indah. Sejauh 5.245 kilometer, dari ujung ke ujung, Sabang hingga Merauke, terbentang laut Indonesia yang luas menyelimuti ribuan pulau yang ada di Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki posisi strategis. Wilayah lautan di Indonesia sangat luas dengan potensi kekayaan yang melimpah. Luas lautan di Indonesia adalah sekitar 5.8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Laut memiliki banyak sekali manfaat untuk manusia, seperti untuk jalur transportasi, kawasan perdagangan, sumber bahan makanan, hingga sebagai sarana untuk wisata.
Salah satu kekayaan laut yang indah, seperti terumbu Karang, banyak menarik wisatawan dengan keindahan, keunikan, dan kekhasannya. Sayangnya, saat ini kondisi terumbu karang di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Hampir sepertiga terumbu karang di Indonesia dalam kondisi memprihatinkan. Para ilmuwan LIPI menemukan hanya 6,5 persen terumbu karang di Indonesia yang kondisinya sangat bagus. Sedangkan 36 persen lainnya berada dalam kondisi buruk. Sekitar 34 persen dalam kondisi memadai sedangkan sisanya tergolong dalam kondisi baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang agar keindahannya dapat lestari hingga ke generasi berikutnya.
Pada hari Minggu, 3 Juli 2022, Kelompok Pengkaji Lingkuang Aesculap Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, atau yang kerap disebut KPLA FK UNAIR melaksanakan kegiatan ‘Konservasi Terumbu Karang’ yang dilaksanakan di Pantai Tiga Warna, Malang. KPLA adalah sebuah organisasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang bergerak di bidang kepecintaalaman dan tim bantuan medis. Tujuan KPLA mengadakannya adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap alam dan pelestarian lingkungan.
Rangkaian kegiatan Konservasi Terumbu Karang berlangsung selama 2 hari, yaitu di hari Sabtu dan Minggu, 2-3 Juli 2022. Kegiatan ini dimulai dengan bermalam di Pantai Gatra dan kemudian dilanjutkan dengan menanam terumbu karang di pagi hari di Pantai Tiga Warna. Secara rutin, KPLA menyelenggarakan kegiatan ini setahun sekali, sebagai upaya melestarikan, memelihara, serta menciptakan ekosistem terumbu karang yang indah.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Mas Browi, penanggung jawab terumbu karang setempat, sebaiknya kegiatan ini dilakukan di bulan April-Mei. Di bulan tersebut, sedang berlangsung musim kemarau dan kondisi ombak sedang cukup tenang sehingga lebih aman untuk melakukan penanaman terumbu karang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H