Lihat ke Halaman Asli

Keterbatasanku Bukan Penghalang Kesuksesanku

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disebuah desa kecil terdapat sekolah dasar yang sederhana. Ketika bel istirahat berbunyi anak-anak langsung lari keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang kosong. Kemudian aku masuk ke kelas 6 untuk bertemu dengan guru kelasnya untuk kepentingan tertentu. Ketika memasukinya dan bertemu dengan guru kelas mataku langsung tertuju pada siswa laki-laki sedang menulis dengan posisi jongkok diatas kursi. Aku langsung menghampirinya, dan aku melontarkan pertanyaan kepadanya.

“dek, nama kamu siapa?” tanyaku

“bayu mbak”. Jawab anak tersebut.

“Lagi nagapain? Kok gak istirahat di luar”

“ lagi belajar buat mapel selanjutnya mbak, tadi udah sarapan di rumah”

Aku terus mengamatinya dengan penuh keheranan, tanpa tersadar aku lontarkan pertanyaan yang sedikit menyinggung perasaannya.

“kenapa kok kamu nulisnya pakek jongkok di atas kursi?”kataku

“kaki saya gak nyampek mbak, kalo saya nulis sambil duduk. Jadinya saya kalo nulis seperti ini.” Jawab bayu.

Dengan jawaban tersebut aku langsung diam dan merasa telah menyinggung perasaannya. Setelah meminta maaf kepadanya ia meminta izin untuk meninggalkanku untuk pergi ke kamar kecil. Ketika ia turun dari kursi memang tinggi badannya berbeda dengan teman sebayanya aku pun lagi-lagi termenung mengamatinya. Setelah aku tersadar dari lamunanku aku pun pergi dari kelas. Ketika sampai di pintu kelas guru kelas memanggilku dan aku pun mengampirinya. Ketika dengannya guru tersebut menceritakan tentang bayu yang ternyata bayu merupakan siswa yang berprestasi di kelasnya. Mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 prestasinya tidak ada yang mampu menggesernya. Selain itu, prestasinya di luar sekolah juga tak terkalahkan. Ia mampu memenangkan lomba ceerdas cermat tingkat kabupaten.

Dari cerita guru tersebut, aku merasa kagum kepada bayu. Meskipun ia memiliki keterbatasan dengan semangat dan ketekunannya ia mampu berprestasi di sekolah dan luar sekolah. Sungguh, pelajaran yang sangat berharga bagi ku bahwa “Keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline