Mengatur jarak kehamilan adalah salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan ibu, anak, dan kesejahteraan keluarga. Baik Islam maupun sisi kesehatan memiliki panduan yang saling melengkapi mengenai kapan waktu terbaik untuk kehamilan berikutnya. Lalu kapan jarak kehamilan yang tepat berdasarkan dalil agama dan fakta kesehatan?
Pengaturan Jarak Kehamilan Menurut Islam
Islam memberikan pedoman untuk menjaga keseimbangan hidup, termasuk dalam mengatur jarak antara kelahiran anak. Berikut adalah panduan Islam yang relevan:
- Menyusui Selama Dua Tahun
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan." (QS. Al-Baqarah: 233)
Ayat ini menunjukkan bahwa memberikan ASI eksklusif dan menyusui hingga dua tahun adalah bagian dari tanggung jawab orang tua. Selama periode menyusui, Islam memberikan kelonggaran untuk menunda kehamilan agar ibu dapat memberikan perhatian penuh kepada anak dan memulihkan tubuhnya.
- Praktik Menunda Kehamilan di Zaman Nabi
Dalam sebuah hadis, Jabir bin Abdullah meriwayatkan:
"Kami melakukan 'azl pada masa Rasulullah SAW, dan hal itu diketahui oleh beliau tetapi tidak melarangnya." (HR. Muslim)
Praktik 'azl (membuang air mani di luar rahim) menunjukkan bahwa menunda kehamilan untuk alasan kesehatan atau kesejahteraan keluarga adalah diperbolehkan, selama tidak melanggar prinsip syariat.
- Pentingnya Pertimbangan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Dalam sebuah hadis,
"Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kecukupan daripada meninggalkan mereka menjadi beban tanggungan orang banyak. ( H.R Al-Bukhari dan Muslim dari Saad bin Abi Waqqash ra)"