Lihat ke Halaman Asli

Nafiaturohmah

Pelajar Abadi

Arti Totalitas bagi Perempuan

Diperbarui: 29 Maret 2021   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Totalitas. Hapalan hafiz yang menghapal Alquran dengan tajwid yang benar disertai  pemahaman tafsir ayat, dengan hafiz yang menghapal hanya semata untuk mengejar target hapalan dari sekolah, berbeda. Hasil panen petani yang telaten memberikan pupuk untuk kebunnya, dengan petani yang hanya bersandar pada langit untuk menyirami kebunnya, berbeda. Bangunan insinyur yang menggunakan bahan berkualitas, dengan insinyur yang merasa cukup dengan bahan murahan, berbeda.

Totalitas. Totalitas dalam bekerja adalah dengan memberikan seluruh kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Totalitas dalam berorganisasi adalah dengan mengerjakan berbagai hal dengan optimal, baik dalam berpikir, bertindak, berbicara dan bekerja sama dengan orang lain. Totalitas dalam berislam adalah dengan mengerjakaan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam serta menjauhi larangan-Nya yang tercantum pada Alquran dan Sunnah.

Totalitas. Perempuan dengan totalitas akan menjadikan pribadinya berkualitas. Perempuan dengan totalitas akan mencerdaskan otaknya, meningkatkan kepercayaan dirinya, dan mempertajam pola pikirnya. Perempuan dengan totalitas mampu menandingi standar pekerjaan lelaki. Perempuan dengan totalitas lebih bisa diandalkan daripada lelaki pada umumnya. Perempuan dengan totalitas membuatnya terpandang, pendapatnya dihargai, dan suaranya didengar.

Totalitas. Perempuan yang total dalam mendidik anak akan mencetak generasi emas bagi agama dan negara, ia senantiasa menjaga dirinya semenjak kehamilan, mengatur pola makan, dan mulai memperdengarkan sang janin bacaan Alquran. Ketika anak berada pada fase the golden age, perempuan yang total mulai mengajarkan sang anak nilai-nilai islam, menanamkan kebiasan yang baik, membentuk karakter yang berakhlak, dan mengasah otaknya  yang masih dini. 

Ketika anak berada pada fase remaja, perempuan yang total akan mengembangkan bakatnya, mengarahkannya kepada tujuan hidup yang benar, menuntunnya memasuki dunia pergaulan tanpa overprotektif, membimbingnya tanpa intimidasi, dan membuat anak merasa nyaman juga bebas dalam berkarya tanpa keluar dari garis agama. Ketika anak memasuki fase dewasa, perempuan yang total senantiasa menghormati pendapat sang anak,  mengajaknya berdiskusi banyak hal, membuka pemikirannya dalam melihat berbagai permasalahan, mengarahkannya akan cara berpikir yang Islami, dan meluruskan sudut pandangnya ketika kurang benar.

Setiap perempuan memiliki potensi menjadi perempuan yang total, karena kita memiliki titik mula yang sama, namun yang membedakan adalah totalitas dalam mengerjakannya. Jadilah perempuan yang total agar mampu mengubah dunia, dimulai dari mengubah sesuatu yang sederhana. Masa depan kita ditentukan oleh pekerjaan yang kita lakukan saat ini  dan totalitas yang memisahkan antara kualitas dan kuantitas.

Mahasisiwi Semester 4 Prodi Komunikasi Penyiaran Islam STIBA Ar Raayah Sukabumi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline