Bahaya penyebaran pornografi semakin lama semakin mengkhawatirkan. Remaja terutama pelajar sering kali menjadi korban dari bahaya penyebaran pornografi. Apalagi dalam era globalisasi ini fasilitas untuk mendapatkan akses internet sangat mudah didapatkan. Dengan kemudahan tersebut banyak sekali manfaat yang dapat diambil. Namun hal tersebut berbanding lurus, tidak hanya dengan manfaatnya tetapi juga dengan bahayanya. Salah satu bahaya yang mengincar remaja yaitu bahaya kecanduan pornografi.
Kecanduan adalah suatu perilaku yang berlebih dan mengganggu aktifitas sehari-hari. Sedangkan pornografi yaitu sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, kartun, atau bentuk pesan lain melalui berbagai bentuk media komunikasi atau pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan. Jadi kecanduan pornografi adalah perilaku yang berlebih pada seseorang untuk mengakses bahan-bahan pornografi yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Misalnya jika kecanduan tersebut terjadi pada pelajar, dimana tugas utama pelajar adalah belajar. Ketika dia telah kecanduan pornografi maka dia akan meninggalkan kewajibannya sebagai pelajar sehingga kehidupan sehari-harinya akan terganggu. Dalam kehidupan sehari-hari pornografi banyak ditemukan di sekitar kita seperti pada game, koran, komik, novel, televisi, majalah, media sosial, dan lain sebagainya. Media komunikasi tersebut merupakan salah satu factor yang menyebabkan remaja terkena kecanduan pornografi.
Ada beberapa faktor penyebab remaja terkena pornografi, diantaranya; 1) Tingkat penasaran remaja yang besar terhadap terhadap seks sehingga mencoba untuk mengakses situs yang berisi pornografi, 2) Pola asuh orang tua yang keliru terhadap anak sehingga menyebabkan anak menjadi pemarah, tertekan, jenuh, dan kesepian. 3) Mendapat pengaruh dari teman sebayanya dan lingkungan sekitarnya. 4) Ketidak sengajaan terkena pornografi ketika mengakses internet. Ketika seorang pelajar sudah terkena pornografi dan terus menerus mengakses situs pornografi maka akan menjadi kecanduan pornografi. Dimana kecanduan pornografi memiliki efek yang negatif pada seseorang yang mengalaminya.
Seseorang yang sudah terkena kecanduan pornografi, pikirannya akan terus-menerus ke arah konten pornografi. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka akan memikirkan cara untuk mempraktekkan pornografi tersebut. Dan ketika sulit untuk mendapatkan objek, kemungkinan besar akan melakukan pelecehan seksual bahkan sampai pembunuhan. Kaerena di dalam situs pornografi juga terdapat unsur-unsur kekerasan. Selain berdampak pada orang lain, kecanduan pornografi juga berdampak pada diri sendiri.
Selain berdampak pada pelecehan seksual dan pembunuhan, pornografi juga dapat merusak otak. Orang yang terkena kecanduan pornografi akan mengalami penurunan kemampuan berkonsentrasi, sulit membedakan yang salah dan yang benar, sulit mengendalikan diri, sulit menahan hawa nafsu, sulit berfikir kritis dan sulit merencanakan masa depan. Yang lebih mengerikan, kecanduan pornografi dapat merusak otak. Menurut dokter ahli bedah otak dari Univercity of Texas, otak yang rusak akibat kecanduan pornografi sama dengan otak yang rusak akubat kecelakaan. Ternyata akibat dari pornografi sangat berbahaya. Oleh karena itu kita harus menghindarinya agar tidak terkena bahaya tersebut.
Untuk menghindari kecanduan pornografi kita harus melakukan kontrol diri seperti; menundukkan pandangan ketika ada hal-hal yang memuat unsur pornografi, bermain game sesuai rating usia, memilih konten positif, smart waching, dan mengategorikan saat mendownload agar sesuai dengan usia. Ternyata sebegitu bahayanya pornografi bagi kita semua. Setelah membaca artikel ini, saya berharap kita lebih menjaga diri lagi dari hal-hal yang seharusnya tidak terjadi, salah satunya yaitu bahaya kecanduan pornografi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H