Lihat ke Halaman Asli

Nafiah Inaya

mahasiswa

Aspek Teologis dalam Membahas Dosa Besar

Diperbarui: 11 Desember 2024   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam Islam, dosa besar/kabair adalah larangan berat yang memiliki dampak yang mendalam terhadap keyakinan dan keselamatan di akhirat. Pembahasan dosa besar tidak hanya bersifat hukum, tetapi juga memiliki sudut pandang yang mencakup sifat Allah, kebebasan manusia, dan dampaknya terhadap iman.

1. Hubungan dengan Sifat Allah

Dosa besar menunjukkan hubungan manusia dengan sifat Allah, seperti:

Rahmat dan Pengampunan: Allah Maha Pengampun dan menerima tobat bagi yang ikhlas kembali kepada-Nya (QS. Az-Zumar: 53):

Keadilan: Allah memberikan hukuman setimpal bagi pelaku dosa besar yang tidak bertobat (QS. An-Nisa: 93).

2. Kebebasan Kehendak Manusia

Islam menegaskan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan, baik atau buruk. Dosa besar dilakukan dengan keinginan bebas, sehingga orang yang melakukan bertanggung jawab atas akibatnya. Namun, Allah tetap memberi peluang bertobat sebagai bagian dari kasih sayang-Nya.

3. Implikasi terhadap Keimanan

Dosa besar menimbulkan diskusi keagamaan tentang status iman pelakunya:

Murji'ah: Pelaku dosa besar tetap mukmin, dan penghakimannya diserahkan kepada Allah.

Khawarij: Menganggap pelaku dosa besar keluar dari Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline