Kendal (10/08) – Mahasiswa KKN Undip telah melakukan edukasi untuk memerangi hoaks Covid-19 secara bertahap kepada masyarakat RT 06 RW 08, Dusun Turunsih. Hal ini dilatar belakangi oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan munculnya banyak perubahan di masyarakat.
Kondisi saat ini membatasi terjadinya interaksi langsung yang membuat masyarakat mulai berbondong-bondong memanfaatkan teknologi untuk tetap berkomunikasi dan memperoleh informasi baru. Namun, masyarakat yang memanfaatkan teknologi dengan pengetahuan minim menerima semua informasi dari berbagai sumber tanpa tahu mana informasi yang benar. Whatsapp, selain sebagai aplikasi yang digunakan untuk mengirim pesan. Aplikasi ini juga cukup rentan dalam penyebaran hoaks melalui pesan berantai.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Mashudi, Ketua RT 06 RW 08, Dusun Turunsih, sebagian besar warga RT 06 banyak usia tua (lebih daru 40 tahun) dan banyak yang telah memiliki Whatsapp.
Melalui media Whatsapp dan kabar dari mulut ke mulut, beberapa hoaks yang telah diterima oleh masyarakat RT 06 meliputi air kelapa muda yang tidak boleh dikonsumsi setelah vaksin, bawang putih untuk mencegah Covid-19, vaksin dapat mengakibatkan sakit hingga vaksin kematian, dll. Masyarakat sangat mudah menelan informasi yang mereka dapatkan tanpa mencari tahu kebenarannya lebih lanjut.
Mencari tahu kebenarannya dirasa cukup rumit karena harus mencari dari beberapa sumber dan cukup menghabiskan waktu. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberi edukasi mengenai cara untuk mengecek hoaks dengan cara yang mudah.
Kegiatan edukasi dimulai dengan berinteraksi melalui grup Whatsapp, mengumpulkan hoaks apa saja yang mereka terima. Selanjutnya, mahasiswa memberikan tanggapan dengan mengirirmkan artikel yang benar dan dari sumber yang kredibel.
Kegiatan edukasi selanjutnya dilaksanakan pada Sabtu (17/07/2021) pukul 19.20 WIB dengan mengenalkan dan memberi tutorial mengenai bot Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Mafindo sendiri merupakan komunitas yang bergerak untuk mencegah penyebaran hoax.
Mafindo telah menjadi institusi legal sejak 2016 dan tersertifikasi oleh lFCN/Poynter. Mafindo juga menghadirkan bot Whatsapp guna memudahkan pengguna yang ingin mengetahui kebenaran informasi yang diterima dalam waktu singkat.
Selain tutorial dalam bentuk chat, edukasi dilakukan dengan mengirimkan video tutorial singkat. Dengan harapan edukasi dapat dipahami oleh masyarakat.