Tangerang - Stunting adalah suatu kondisi di mana tinggi badan seorang anak lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan anak seusianya. Tingkat prevalensi stunting di wilayah Kota Tangerang berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tercatat berada di angka 15,3% pada tahun 2021. Angka tersebut berada di bawah angka prevalensi stunting Provinsi Banten yang berada di angka 24,4%. Untuk terus menekan angka stunting di wilayah Kota Tangerang, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu balita mengenai stunting dan upaya pencegahan stunting pada anak.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (19/7/2022) di Posyandu Anggrek RW 06 Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Kegiatan diawali dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi anak yang akan dicatat sebagai database posyandu untuk memantau jika ada anak yang mengalami kondisi stunting atau tidak. Selanjutnya dilakukan penyampaian materi berupa penjelasan tentang stunting, penyebab stunting, ciri-ciri anak yang terkena stunting, dampak stunting pada anak, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting.
Informasi yang didapatkan dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada ibu balita di lingkungan RW 06 agar terus memenuhi kebutuhan gizi pada anak dan menerapkan pola hidup yang sehat. Dengan demikian, tidak ada lagi anak yang mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat stunting.
Kegiatan Pengukuran Tinggi Badan Anak (Dok. Pribadi)
