Lihat ke Halaman Asli

Serpihan Hati Ibu (Part 1) - Naeli Fitria

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lantunan ayat suci Al-Qur'an seketika membuat hatiku basah. Tak mampu ku menahan jatuhnya air mata akan keindahan arti ayat yang diputar dari  kaset masjid itu. Sambil sesekali ku menengok ke halaman masjid. Hujan masih mengguyur bumi Allah sore ini. Perasaanku masih tak menentu. Kecepatan jantungku masih belum berkurang. Rabb, mungkinkah ini pertanda kau akan kembali menguji imanku ?. Aku bergumam dalam hati. Perlahan ku berjalan-jalan di serambi masjid untuk menenangkan suasana hatiku

" Assalamu'alaikum.." Aku menyapa seorang wanita yang mengenakan jilbab pendek berwarna pink

" Wa'alaikumsalam..." Dia menjawab dengan suara yang lembut sambil bergegas menutup sebuah buku yang sedang dibacanya

Aku mengatur sikap. Aku takut kedatanganku menggannggunya. Namun ku lihat seperti ada gurat-gurat kesedihan di wajahnya

" Mbak, sendirian aja di sini?," Tanyaku mencairkan suasana

" Oh iya. Saya memang suka menyendiri apalagi di masjid yang penuh dengan ketenangan ini." Jawabnya panjang

" Mbak masih kuliah atau sudah bekerja?." Sahutku lagi

" Saya masih kuliah, Mbak. Mbak sendiri?." Dia berbalik tanya

" Alhamdulillah Saya sudah kerja." jawabku singkat

Aku melihat sosok yang baru saja ku kenal ini sebagai sosok yang baik hati dan selalu menutupi apa yang sedang ia rasakan. Ia tak mau terlihat sedih di hadapan orang lain.

" Mbak suka baca buku ya?." Aku menebak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline