Lihat ke Halaman Asli

Yuk, Belajar tentang Teori-teori Belajar……

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam kegiatan pembelajaran tentunya memerlukan teori-teori belajar agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa. Beberapa kriteria teori yang ideal adalahformal, akurat, konsisten secara internal, sekaligus cakupannya luas sehingga meliputi seluruh topik mengenai pembelajaran dan motivasi. Variabel-variabelnya jauh lebih kognitif dibandingkan pada teori-teori terdahulu, variabel tersebut terkait dengan perolehan, penyimpanan, dan penggunaan informasi, keyakinan dan bukti-bukti yang mendasarinya, pikiran yang logis dan tidak logis. Ada beberapa macam teori belajar dan pembelajaran yang berkembang pada saat ini yaitu, teori behavioristik, teori kognitif, teori konstruktivisme, dan teori humanisme.

Dalam teori behavioristik guru lebih berperan dalam proses pembelajaran, guru memberikan stimulus dan siswa meresponnya. Respon tersebutlah yang merupakan hasil belajar siswa. Sedangkan dalam teori kognitif lebih mempertimbangkan kecerdasan dan perkembangan umur siswa. Guru dalam memberikan respon kepada siswa harus disesuaikan dengan kebutuhan kognitif siswa artinya dalam melaksanakan pembelajaran ataupun memberikan stimulus kepada siswa sebaiknya guru harus mengetahui kemampuan setiap siswa sehingga siswa dapat merespon setiap stimulus yang diberikan guru dengan baik. Lain lagi dengan teori konstruktivisme yang membangun pengetahuan sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu untuk mengkonstruksi pengetahuan itu, sehingga akan menimbulkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

Jika dalam teori behaviorisme siswa harus diberi stimulus agar siswa memberikan respon, teori humanisme berbeda dan lebih kontras. Teori ini menyatakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa harus didasarkan pada kemauan siswa itu sendiri. Istilah lain dari teori ini teori memanusiakan manusia (siswa). Guru harus memandang anak sebagai individu yang utuh. Siswa bukan hanya diberi materi melulu oleh guru, tapi siswa juga harus dilatih membangun pikirannya sendiri.

Intinya, guru sebagai pendidik harus bisa mengkondisikan siswa dengan teori-teori belajar yang ada. Guru harus aktif dan kreatif, sehingga apapun teori belajarnya, guru harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan kondisi siswa tersebut.J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline