Lihat ke Halaman Asli

Nadyatus Sholihah

Mahasiswa prodi IPA ,Universitas Pancasakti Tegal

Pengaruh Pendidikan terhadap Anak Pedalaman

Diperbarui: 7 Desember 2020   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapatkan kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Untuk mendapatkan air bersih pun mereka kesulitan , apalagi untuk mengenyam pendidikan yang layak mereka juga merasa kesulitan.

Hal pokok yang menjadi sorotan utama yaitu betapa sulitnya mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan mengenyam pendidikan 12 tahun. Pada faktanya tidak semua salah mereka, kesulitan mereka menjangkau lokasi sekolah menjadi masalah, karena mereka harus mengarungi sungai, serta mereka harus berjalan kaki hingga berpuluh-puluh kilometer.

Kurangnya tenaga pengajar di pedalaman itu akan membuat mereka sulit memperoleh pendidikan yang layak. Sulitnya mencari pengajar yang mau mengajar di daerah tersebut juga sangat di sayang kan. Padahal kualitas seorang di ukur melalui seberapa jauh pendidikan yang di capai.

Masih banyak anak-anak di desa pedalaman yang kurang pendidikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi serta perhatian dari pemerintah. Berikut adalah cara untuk memperbaiki pendidikan di pedalaman


1.Sosialisasi


Sosialisasi adalah langkah pertama yang harus di lakukan, mengingat anak-anak di sana harus mengetahui seberapa pentingnya pendidikan.


2.Motivasi


Kita perlu memberikan motivasi untuk masyarakat setempat. Memberikan motivasi kepada mereka bertujuan untuk menguatkan mimpi mereka yang ingin sekolah dan melanjutkan sampai perguruan tinggi.


3.Naikkan berita ke media massa


Hal ini perlu diperlukan agar adanya perhatian dari pemerintah. Selain itu agar pemerintah pusat dan desa lainnya tahu desa mana yang kurangnya fasilitas pendidikan.


4.Donasi dana dari pemerintah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline