Indonesia merupakan salah satu negara yang terdiri dari banyak sekali suku bangsa. Setiap suku bangsa tentunya memiliki adat budaya yang berbeda-beda. Perbedaan adat dan budaya tersebut dapat tercermin dari adanya sebuah kampung. Salah satu kampung yang sampai saat ini adat dan budayanya masih sangat kental adalah Kampung Mahmud.
Kampung Mahmud adalah salah satu kampung adat yang letaknya berada di pinggiran kota Bandung, tepatnya di RW 04 Desa Mekarrahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung Selatan. Memiliki jarak kurang lebih 6 kilometer dari Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung. Menurut KH Muhammad Syafei, sesepuh Kampung Mahmud yang juga merupakan keturunan ke-9 Eyang Dalem Abdul Manaf, Kampung Mahmud dibangun oleh Eyang Abdul Manaf yang merupakan turunan wali yang berasal dari Kota Cirebon.
Kampung Mahmud dikenal sebagai kampung wisata religi. Oleh karena itu, terdapat banyak pengunjung yang datang mengunjungi kampung ini dengan tujuan berziarah ke makam Eyang Dalem Abdul Manaf. Selain itu, para pengunjung juga kerap kali ikut melakukan aktivitas-aktivitas keagamaan di kampung ini, seperti mengikuti pengajian rutin dan menghadiri acara-acara besar keagamaan lainnya. Namun, tidak sedikit pula orang yang datang hanya untuk sekedar berkunjung.
Masyarakat Kampung Mahmud memang tergolong masyarakat yang sangat teguh memegang dan melaksanakan tradisi yang diwarisi oleh leluhurnya. Sebagai kampung religi, tentu di dalam kehidupan sehari-harinya, Kampung Mahmud menerapkan banyak tata nilai serta aturan adat. Aturan tersebut menjadi salah satu tonggak melestarikan Kampung Mahmud. Namun, di sisi lain, arus modernisasi yang terdapat pada saat ini tetap membawa dampak terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Mahmud yang sudah mulai menampakkan perubahan.
Kampung Mahmud pada saat ini tengah dihadapi dengan banyak tantangan. Tantangan tersebut berasal dari dalam dan luar. Perkembangan zaman saat ini sudah menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari kampung ini. Oleh karena itu, perkembangan zaman menjadi salah satu tantangan berat bagi masyarakat Kampung Mahmud.
Salah satu perubahan sosial budaya terbesar yang terjadi di Kampung Mahmud ialah perubahan dalam bidang teknologi. Masyarakat Kampung Mahmud saat ini dapat dikatakan lebih terbuka dan lebih aktif berinteraksi dengan masyarakat kampung lainnya. Kebudayaan yang dibawa masyarakat kampung lain, tidak serta merta ditolak oleh masyarakat Kampung Mahmud. Artinya, telah terdapat adanya perubahan dari yang semula tradisional menuju masyarakat modern, walaupun secara substansial, ajaran adat karuhun yang terdapat di kampung ini masih berlaku hingga saat ini. Perubahan ini lah yang kemudian dikatakan sebagai masa transisi masyarakat Kampung Mahmud dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.
Beberapa perubahan dalam bidang teknologi yang terjadi di Kampung Mahmud, diantaranya, seperti pada zaman dahulu, masyarakat Kampung Mahmud tidak diperbolehkan untuk menggunakan radio. Namun, kini, dengan ditopang perkembangan teknologi yang ada dari luar kampung, masyarakat Kampung Mahmud telah memiliki televisi di setiap rumahnya. Di samping itu, penggunaan ponsel pun telah digunakaan oleh seluruh masyarakatnya, bahkan di kalangan usia anak-anak pun, ponsel telah banyak digunakan. Selain itu juga, saat ini bahkan telah terdapat stasiun komunikasi radio antar penduduk yang terdapat pada setiap rumah masyarakatnya.
Akan tetapi, masyarakat Kampung Mahmud sendiri tidak dapat menolak dan menyalahkan adanya perkembangan teknologi tersebut karena masyarakat Kampung Mahmud pun tentunya membutuhkan kehadiran teknologi dalam kehidupan sehari-harinya, hanya saja dalam hal pemakaiannya, masyarakat Kampung Mahmud lebih mampu membedakan teknologi seperti apa yang boleh digunakan dan yang tidak boleh digunakan.
Masuknya teknologi ke Kampung Mahmud merupakan salah satu tanda adanya transisi masyarakatnya menuju kehidupan yang lebih modern. Alat-alat komunikasi dan televisi merupakan ciri nyata dari adanya perkembangan teknologi yang sudah memasuki kehidupan masyarakatnya sebagai penunjang informasi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dilihat dari tahap ini lah Kampung Mahmud dapat dikatakan sudah memasuki jendela baru dalam hal memahami dunia di luar mereka, yang pada awalnya tak diperbolehkan di kampung ini. Selain itu, kemajuan teknologi juga tentunya menjadi salah satu alasan terjadinya perubahan-perubahan lain, seperti perubahan pada material bangunan yang dirasa sudah tidak sesuai dan sulit ditemukan dan menggantinya dengan material-material yang dirasa lebih modern. Hal-hal tersebut ternyata terjadi pula di Kampung Mahmud.
Namun, walaupun saat ini telah terjadi banyak perubahan di Kampung Mahmud, akan tetapi dilihat dari aspek kehidupan beragama, sampai saat ini masih tidak terdapat adanya perubahan. Artinya, di tengah adanya modernisasi yang terjadi saat ini, nilai-nilai budaya yang telah dilestarikan selama ratusan tahun masih dijalankan hingga saat ini. Nilai-nilai budaya dari leluhur yang dijadikan esensi dari nilai-nilai budaya masih dijaga keberadaannya. Di tengah gencatan teknologi yang terus mengalami kemajuan, tentunya memengaruhi kelangsungan nilai-nilai budaya yang dijalani, akan tetapi tidak dengan aspek keagamaannya dimana kehidupan beragama masyarakat Kampung Mahmud sampai saat ini tidak mengalami perubahan dan masyarakatnya masih melaksanakan adat atau kebiasaan-kebiaasan beragama yang sedari dulu telah dilaksanakan. Apabila kampung ini tidak dapat menghindari hadirnya modernitas, maka identitas dari kampung itu sendiri lah yang masih dapat menyelaraskan kehidupan masyarakatnya atau bahkan dapat memajukan masyarakatnya.
Kampung Mahmud sebagai salah satu kampung adat yang dikena memegang teguh ajaran terkait nilai sebagai warisan leluhur ini, harus lah dilestarikan dan dijaga keberadaannya agar generasi muda dapat lebih paham mengenai nilai-nilai dalam konteks pewarisan nilai-nilai budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H