Lihat ke Halaman Asli

Membumi di Keindahan Bali, Terbang ke Panggung Dunia

Diperbarui: 1 Maret 2024   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Membumi di Keindahan Bali, Terbang ke Panggung Dunia

Nadya Ramadhani

12 IPS 3, SMAN 3 Kab. Tangerang

Tari Kecak merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Bali, Indonesia. Menampilkan gerakan-gerakan yang dinamis dan vokal yang khas, tari ini telah menjadi salah satu ikon budaya Indonesia yang dikenal secara internasional. Asal usul Tari Kecak dapat ditelusuri ke Desa Bona, dekat dengan kota Gianyar di Bali. 

Tarian ini awalnya diciptakan pada tahun 1930-an oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak dan seniman Jerman bernama Walter Spies. Tari Kecak awalnya merupakan bagian dari upacara ritual, namun seiring waktu telah menjadi atraksi yang populer di kalangan wisatawan.

Tarian ini biasanya dimainkan oleh sekelompok penari pria yang duduk melingkar dengan latar belakang pemandangan alam Bali atau panggung terbuka. Mereka menggunakan gerakan tangan dan tubuh yang sinkron untuk menggambarkan cerita, sementara vokal "cak" yang terus-menerus menciptakan irama yang menarik. Tarian Kecak seringkali diiringi oleh musik gamelan Bali atau bahkan hanya dengan suara penari-penari sendiri.

Gerak penari kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Sehingga dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai dan yang lebih diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara. 

Dalam tarian ini ada beberapa properti yang terlihat yaitu bara api, bunga kamboja, gelang kerincing, selendang hitam putih, topeng hingga tempat sesaji yang membuat tari kecak terkesan semakin sakral dan mistis.

Kekuatan Cinta Sejati  Dibalik Gerakan Tari Kecak yang Megah

Tari kecak merupakan ritual shangyang atau tradisi menolak bala yang diselipkan kisah Ramayana di dalamnya. Tari kecak menceritakan tentang pencarian Permaisuri Shinta, Raja Rama dibantu oleh Hanoman. Hanoman lalu memorak-porandakan tempat penyekapan Permaisuri Shinta dengan membakarnya. 

Namun Hanoman justru terkepung oleh prajurit Raja dan Rahwana dan hampir terbakar. Pada awalnya Raja Rama mengalami kekalahan, tetapi tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa dengan sungguh dan kemudian berusaha kembali. Pada akhirnya Raja Rama dapat menyelamatkan Permaisurinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline