Hi! Perkenalkan namaku Fachrezi Ahmad. Umurku kini sudah 22 tahun. Aku adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di ibukota. Aku berasal dari Padang, Sumatra Barat. Aku dibesarkan dikeluarga yang sederhana. Ayahku sudah lama meninggal karena sakit misterius yang dideritanya. Sedangkan ibuku tinggal bersama adikku dikampung. Dikota besar ini aku hanya hidup sendiri. Tidak ada satupun sanak saudara untuk tempatku mengadu. Aku bekerja sebagai seorang reporter jika jadwal kuliah ku tidak padat. Terkadang aku juga menjadi ojek online. Upah yang kudapat hanya cukup untuk menghidupi diri ku sendiri. Jika mengharap kepada ibuku dikampung hasilnya akan nihil. Sejak ayahku meninggal ibuku menjadi orang yang berbeda. Ia lebih senang menyendiri dan pandangan nya kosong. Terkadang ia terlihat berbicara dengan seseorang, tetapi jika dilihat tidak ada seorangpun yang sedang berbicara dengannya.
Semester ini aku mengambil cuti kuliah, karena keuangan ku sudah menipis. Aku mendapat email dari media tempat ku bekerja. Aku ditugaskan untuk meliput dan membuat laporan di sebuah desa yang jauh dari kota ini. Menurut info dari tempatku bekerja, aku akan meliput sebuah kejadian yang ada hubungannya dengan hal mistis. Awalnya aku tidak tertarik untuk mengambil pekerjaan ini. Tetapi keadaan memaksaku. Sedikit pun aku tidak percaya mengenai hal-hal tersebut, termasuk kematian ayahku yang tidak jelas penyebabnya. Malam hari setelah mendapat email tersebut, ayah mendatangiku melalui mimpi. Ia melarang ku untuk mengambil pekerjaan tersebut. Ketika terbangun aku merasa bahwa mimpi itu nyata, tetapi aku tetap tidak percaya hal yang seperti itu.
Hari ini aku akan berangkat menuju desa tempat aku akan bekerja. Aku menggunakan bus kecil untuk sampai ke simpang desa tersebut. Sesampainya di sana aku sudah ditunggu oleh orang suruhan kepala desa untuk membawaku ke desa mereka. Kepala desa dan istrinya sudah menungguku sejak pagi. Selama bekerja disini aku akan tinggal dirumah kayu kecil milik kepala desa. Masyarakat didesa ini terlihat baik dan ramah, walaupun aku baru beberapa jam disini aku merasa nyaman didesa ini. Tak terasa hari pun berlalu, matahari kembali keperistirahatannya dan digantikan oleh bulan. Hari ini aku diajak kades untuk berkeliling desa, agar aku dapat mengetahui seluk beluk desa ini. Sebelum adzan maghrib aku diantar oleh pak kades pulang.
Setelah membersihkan diri dan makan aku memutuskan untuk beristirahat di kamar sambil memainkan smartphone, tapi sial ternyata didesa ini sangat sulit untuk mendapatkan koneksi internet. Lalu aku memutuskan untuk beristirahat saja. Selang beberapa jam tiba-tiba aku mendapatkan panggilan dari tempatku bekerja. Mereka mengatakan bahwa besok rekanku yang bertugas sebagai Cameraman akan menyusulku. Setelah mendapatkan panggilan tersebut aku kembali tidur. Tapi baru saja menutup mata aku mendengar suara benda jatuh dari arah belakang rumah ini. Karena tubuhku sudah sangat lelah, akupun menghiraukan suara tersebut dan kembali tidur.
Pagi-pagi sekali aku sudah terbangun dari tidurku. Ketika terbangun aku merasa badanku sakit sekali, tetapi aku bergegas mandi dan siap-siap untuk melakukan pekerjaanku. Setelah mandi, aku makan makanan yang diberikan istri pak kades tadi malam. Walaupun sudah dingin tetapi bisa mengobati rasa laparku. Setelah makan aku menghubungi rekan kerjaku, tapi dia tidak bisa dihubungi mungkin karena sedang berada diperjalanan. Setelah itu aku berencana untuk pergi kerumah pak kades. Sampai dirumahnya, aku tidak menemukan pak kades, aku hanya bertemu istrinya.
" ada apa nak rezi pagi-pagi sudah kesini?" kata istri pak kades.
"saya ingin bertemu pak kades bu, saya ingin meminjam kendaraan untuk pergi ke lokasi yang akan saya liput" aku pun menjawab. " bapak sudah pergi sejak pagi sekali, motor ada dibelakang rumah kamu pakai saja" istrinyapun menjawab sambil menunjukkan dimana letak motor tersebut.
Setelah mendapat izin akupun bergegas ke tempat yang akan diliput. Diperjalanan aku menikmati angin segar yang tidak ku dapatkan di kotaku. Sesampainya ditempat tersebut aku langsung mencari orang atau narasumber yang bisa memuat informasi tentang kasus tersebut. Tapi anehnya tidak seorang pun yang kutemui. Lalu setelah mengelilingi tempat ini aku bertemu seorang kakek yang sudah sangat tua dia bertanya kepadaku " siapa kau wahai anak muda?" aku pun menjawab " perkenalkan kek saya rezi, saya reporter yang akan meliput dan membuat berita terkait kasus yang baru terjadi ditempat ini".
"apakah kau sendiri? Kata kakek itu. Aku pun menjawab " iya kek aku hanya sendiri, rekanku masih diperjalanan menuju kesini".
"disepertiga malam nanti kembalilah kesini tapi hanya seorang diri, dan pakai gelang ini jangan pernah dilepas selama kau bekerja disini" kata kakek itu sembari memberikan gelang aneh itu. Sementara gelang itu kupakai tanpa kusadar kakek itu sudah tidak ada di depanku. Karena kebingungan dan sedikit takut aku bergegas untuk kembali ke desa.
Sesampainya di desa ternyata teman kerjaku sudah sampai di rumah kades. Aku berusaha terlihat biasa saja karena menurutku saat yang tidak tepat untuk bertanya kepada pak kades. Setelah berbincang aku dan temanku kembali kerumah untuk istirahat dan mempersiapkan pekerjaan kami untuk esok hari. Baru saja selangkah memasuki rumah temanku langsung bertanya kepadaku.