Lihat ke Halaman Asli

NADYA PUTRI

Mahasiswa universitas Negeri Malang

Meningkatkan Semangat Generasi Muda untuk Mengembangkan Kewirausahaan di Indonesia

Diperbarui: 22 Februari 2023   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Digital merupakan industri yang tumbuh signifikan di masa pandemi ini. Seiring dengan dimulainya era transformasi digital, pemerintah Indonesia terus mendorong ekonomi digital, salah satunya adalah pengembangan keterampilan digital bagi Generasi Z atau Milenial.  

 Pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Telah memberikan dampak multi sektor di Indonesia, termasuk sektor ekonomi. Wirausaha menjadi alternatif solusi memulihkan dampak ekonomi tersebut. Namun Entrepreneurship Global Index 2018 mencatat, jumlah wirausahawan Indonesia masih sangat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (6 persen), Thailand (5 persen) dan Singapura (7 persen). 

Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan jiwa kewirausahaan di Indonesia, utamanya pada generasi muda. Sebagai generasi muda kita harus menumbuhkan semangat berwirausaha.

 Karena itu, kita  dapat merumuskan langkah-langkah sebagai upaya membangun jiwa kewirausahaan bagi para pemuda, khususnya membantu membantu pemulihan ekonomi.

 Sehingga ke depan, dapat lahir wirausaha-wirausaha muda yang memiliki keberanian dalam mengambil keputusan dan resiko, mempunyai daya kreasi dan inovasi yang tinggi, memiliki pemikiran jangka panjang, memiliki semangat dan kemauan untuk bekerja keras serta memiliki kempemimpinan yang kuat. 

Selain alokasi dana pemerintah, untuk mendorong terus dilakukannya pendampingan usaha kepada pelaku UMKM, pemberian bimbingan khusus terhadap UMKM dan koperasi, pemberian iklim usaha yang kondusif bagi wirausahawan muda, pengalokasian dana dana Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menumbuh-kembangkan wirausaha muda serta penguatan kerja sama dengan lembaga riset dan pendidikan tinggi untuk meningkatkan pengembangan usaha rintisan (start up) berbasis teknologi.

Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar atau menguasai 40% dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai tersebut diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai US$146 miliar pada 2025. Salah satu sektor pendatang baru yang tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia adalah sektor edutech, yang saat ini memiliki pengguna aktif dengan pertumbuhan signifikan mencapai 200% pada 2020.

"Pemerintah terus mendorong pengembangan talenta digital melalui berbagai program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. Namun, transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi juga bisa mendorong digitalisasi pada seluruh program pembelajaran mahasiswa apapun bidangnya," ucap Menko Airlangga.

"Pengembangan talenta digital diharapkan juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan digitalisasi UMKM di Indonesia. Di era digital ini, generasi muda Indonesia harus mampu memanfaatkan talenta digitalnya, sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi job creator," tegas Menko Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline