Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Penting Kedisiplinan dan Profesionalisme Sebagai Calon Perawat?

Diperbarui: 14 September 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita tahu, teknologi sekarang semakin canggih. Dengan kita memposting video atau foto di media sosial, bisa saja hal tersebut menjadi cepat viral. Seperti pada berita mengenai dunia kesehatan, banyak sekali berita-berita negatif yang beredar. Salah satunya muncul berita seorang perawat melanggar kode etik, atau seorang perawat yang meng-upload video pasiennya untuk dijadikan konten di media sosial. Hal tersebut sangatlah tidak mencerminkan kedisiplinan dan profesionalisme sebagai seorang perawat.

Kedisiplinan harus kita biasakan sejak kecil, karena kedisiplinan akan membawa pengaruh yang positif bagi kita. Juga saat kita melakukan suatu kegiatan akan menjadi nyaman karena sikap disiplin. Selain itu, jika kita menerapkan sikap disiplin, akan membantu kita lebih fokus terhadap tujuan utama kita. Disiplin sendiri memiliki arti sikap atau perasaan yang dengan sadar patuh dan taat terhadap perintah atau larangan.

Dilihat dari bidang Keperawatan, sikap disiplin harus benar-benar diajarkan sebelum menjadi seorang perawat yang profesional. Apabila kita sudah terbiasa memiliki sikap disiplin, tidak akan merepotkan pihak mana pun. Lalu, Kedisiplinan itu sangat berhubungan dengan sistematis dari urutan pekerjaan. Kedisiplinan dan sistematis dalam pekerjaan sering kali saling berhubungan, tetapi keduanya adalah konsep yang berbeda. Kedisiplinan merujuk pada kemampuan untuk mematuhi aturan, rutinitas, dan standar yang telah ditetapkan, sedangkan sistematis mengacu pada cara pekerjaan diatur dan dilaksanakan secara terstruktur dan terencana.

Seseorang yang disiplin cenderung mengikuti prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan, yang secara tidak langsung mendukung pendekatan sistematis dalam pekerjaan. Sebaliknya, cara kerja yang sistematis dapat memudahkan seseorang untuk menjaga kedisiplinan. Dengan kata lain, kedisiplinan dapat membantu menerapkan sistem kerja yang efektif, dan sistem kerja yang baik dapat mendukung kedisiplinan. Keduanya saling melengkapi dalam menciptakan hasil yang efisien dan teratur.

Lalu, Kedisiplinan memang dapat berhubungan dengan penanganan stres, terutama dalam konteks pekerjaan seperti perawat. Kedisiplinan membantu perawat mengikuti prosedur dan standar yang ditetapkan, yang dapat mengurangi ketidakpastian dan potensi sumber stres. Misalnya, mengikuti jadwal yang teratur dan mematuhi protokol medis dapat mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efisiensi kerja, yang pada gilirannya dapat membantu mengelola stres.

Namun, kedisiplinan sendiri tidak langsung mengatasi stres. Penanganan stres melibatkan berbagai strategi, seperti manajemen waktu yang baik, teknik relaksasi, dukungan sosial, dan perawatan diri. Kedisiplinan dapat mendukung pengelolaan stres dengan memastikan bahwa tugas-tugas dilakukan dengan cara yang terencana dan teratur, tetapi perawat juga perlu mengembangkan keterampilan dan strategi khusus untuk menangani stres secara efektif.

Selanjutnya, kedisiplinan sangat berhubungan dengan skala prioritas terhadap pasien. Dalam profesi seperti perawatan kesehatan, kedisiplinan membantu memastikan bahwa perawat mengikuti prosedur dan protokol yang tepat untuk menentukan dan menangani prioritas pasien.

Kedisiplinan membantu menjaga agar prioritas pasien tetap terjaga dan penanganan dilakukan secara efektif dan teratur, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan kualitas perawatan.

Selain sikap disiplin, sebagai calon perawat juga harus Profesionalisme dalam hal apapun itu. Pengertian Profesionalisme adalah perilaku dengan penuh tanggung jawab, dapat menempatkan dirinya selama dalam ruang lingkup kerja. Profesionalisme mencakup sikap, etika, dan keterampilan interpersonal yang baik, yang membantu perawat berkomunikasi dengan pasien dan rekan kerja secara efektif serta menjaga standar perawatan. Di ruang lingkup keperawatan, profesionalisme itu sangat penting. Mengapa? Karena hal tersebut bisa menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif. Profesionalisme sebagai calon perawat sebagai berikut :
* Selalu menerapkan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun).
* Perawat harus memberikan asuhan keperawatan sesuai kode etik.
* Perawat harus menghormati privasi pasien dan rekan kerjanya.
* Mampu berkomunikasi dengan jelas dan empati kepada pasien dan semua warga Rumah Sakit. Menjadi pendengar yang baik juga seksama.
* Mampu memberikan informasi yang akurat dan menjelaskan prosedur dengan bahasa yang mudah dipahami.
* Mengatur waktu dengan efisien untuk menyelesaikan tugas dan memberikan perawatan yang tepat waktu tanpa mengabaikan kualitas.

Manfaat bersikap Profesionalisme :
* Meningkatkan reputasi.
* Mendapatkan kepercayaan dari orang sekitar kita.
* Mempunyai sifat bertanggung jawab.

Profesionalisme sangat berhubungan dengan kemampuan perawat dalam memahami kasus atau status pasien, serta bagaimana informasi tersebut dikomunikasikan kepada rekan sejawat dan keluarga pasien. Secara keseluruhan, profesionalisme mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan perawat untuk mengelola dan menyampaikan informasi pasien dengan cara yang tepat dan sensitif, baik dalam konteks diskusi dengan rekan sejawat maupun komunikasi dengan keluarga pasien.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline