Lihat ke Halaman Asli

Nadya Pramesti Putri

Mahasiswi Hubungan Internasional di UPN Veteran Jawa TImur

Doktrin Dogmatis & Relasi Kuasa dalam Serial Netflix "Keep Sweet: Pray and Obey"

Diperbarui: 23 Juni 2022   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Netflix

Film dokumenter ada dan hadir dengan banyak tujuan, diantaranya adalah untuk menyebarkan informasi, pendidikan, bahkan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu (Effendy, 2009).

Serial film dokumenter gugahan Netflix dengan judul "Keep Sweet : Pray and Obey" ini terbagi menjadi empat bagian, dan mengisahkan tentang sosok kontroversial bernama Warren Jeffs yang merupakan pemimpin sekte poligami di Utah, Amerika Serikat dan dianggap sebagai pemuka agama di Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (FLDS).  

Pada awalnya, segala ajaran di FLDS berlandaskan pada kitab Mormon. Orang mormon yang tergabung dalam Latter Day Saint Movement (LDS) atau dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai Gerakan Orang Suci Abad Belakang memiliki kepercayaan  "jika laki  - laki mempunyai istri lebih dari tiga, maka kedudukan mereka di Surga akan semakin tinggi." 

Ajaran ini sudah ada sejak pemimpim pertama mereka bernama Joseph Smith , Jr. yang juga diklaim sebagai 'nabi'. Ketika aliran Mormon mulai meninggalkan praktik soal poligami, ayah dari Warren Jeffs yaitu Rulon Jeffs mulai mendirikan FLDS. Semasa hidupnya memimpin FLDS Rulon setidaknya mempunyai 75 istri dan ratusan anak.

FLDS ini dapat dikatakan menjadi kelompok religius yang menyimpang. Mengapa demikian? Karena kedua pemimpinnya yaitu Rulon Jeffs & Warren Jeffs sama - sama mengatakan bahwa dirinya adalah seorang 'nabi'. Saat masa kepimipinannya, Rulon mengatakan bahwa dirinya tidak akan bisa mati. Namun ternyata hal itu tidak sesuai dengan realita, karena Rulon akhirnya meninggal pada tahun 2002.

Sumber: Netflix

Sepeninggal ayahnya, Warren-lah yang menggantikan kepemimpinan Rulon. Ketika kita berharap bahwa penyimpangan di FLDS bisa hilang ketika berganti pemimpin, hal yang tidak kita bayangkan malah terjadi. 

Warren juga akhirnya mengikuti jejak sang ayah dan memiliki istri sebanyak 78 orang dan juga melangsungkan pernikahan anak dibawah umur, paksaan poligami, bahkan sampai menikahi ibunya sendiri. 

Dalam serialnya dikatakan bahwa dominasi Waren Jeffs di FLDS malah jauh lebih menyimpang dan lebih parah, pasalnya praktik poligami dan eksploitasi perempuan menjadi semakin kacau dan menarik lebih banyak korban perempuan, terlebih bagi mereka yang masih dibawah umur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline