Lihat ke Halaman Asli

Cadangan Devisa sebagai Indikator Stabilitas Ekonomi Negara

Diperbarui: 15 Maret 2023   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perekonomian suatu negara tidak lepas dari adanya aktivitas perdagangan internasional. Perdagangan Internasional sendiri merupakan kegiatan ekonomi berupa perdagangan yang melewati batas negara dimana aktivitas ini dilakukan oleh antar satu negara dengan negara lainnya, dapat melalui Ekspor dan Impor. 

Untuk melakukan aktivitas perdagangan Internasional ini, suatu negara memerlukan cadangan devisa guna menyeimbangkan neraca pembayaran. Triffin (1947), ia berpendapat bahwa permintaan akan cadangan devisa suatu negara dapat meningkatkan perdagangan Internasional. Oleh karena itu, cadangan devisa sangat diperlukan oleh negara.

Cadangan devisa negara adalah keseluruhan kekayaan luar negeri suatu negara dengan pengelolaan oleh badan khusus terkait sistem keuangan negara untuk digunakan di waktu dan keadaan tertentu. 

Contohnya, stabilitas perekonomian suatu negara terguncang atau adanya ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran maka cadangan devisa digunakan utuk menstabilkan ketidakseimbangan ini. Selain itu cadangan devisa juga digunakan untuk menjga kestabilan nilai tukar mata uang oleh bank sentral dan juga untuk keperluan negara lainnya terkait keuangan luar negeri.

Untuk mengetahui cadangan devisa negara, maka yang perlu diperhatikan adalah neraca pembayaran. Neraca pembayaran adalah catatan terkait transaksi ekonomi suatu negara dalam melakukan perdagangan internasional seperti ekspor dan impor barang atau jasa yang disusun secara sistematis di satu periode waktu.

Transaksi ekonomi yang telah tercatat dalam neraca pembayaran akan memudahkan negara dalam menganalisa perdagangan internasional agar dapat meningkatkan biaya pemasukan serta dapat menganilasa apa saja kekurangan-kekurangan negara tersebut dalam sektor ekonomi sehingga nantinya dapat dievaluasi dan diperbaiki.

Cadangan devisa sendiri memiliki jumlah yang Inkonsisten serta bergerak secara fluktuatif, artinya jumlah tersebut dapat berubah-berubah di lain waktu dan tidak memiliki nilai yang sama, yang mana dapat bertambah lebih banyak atau justru berkurang serta sangat dipengaruhi oleh ekspor dan impor negara tersebut. 

Penggunaan Cadangan devisa suatu negara juga dapat menjadi salah satu indikator yang dapat dilihat, untuk mengetahui apakah negara tersebut memiliki perekonomian yang kuat atau lemah. Jika negara memiliki banyak cadangan devisa maka akan memungkinkan nilai mata uang negara tersebut akan semakin kuat dalam keuangan internasional sehingga perekonomian mereka juga kuat.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cadangan devisa suatu negara sangat dipengaruhi oleh kegiatan ekspor-impor negara tersebut. Kegiatan impor yang berlangsung untuk memenuhi kebutuhan negara ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi sendiri, akan dipengaruhi oleh kurs (nilai mata uang negara), dimana pengaruh ini timbul karena tidak stabilnya perekonomian negara atau stabilitas ekonomi terutamanya stabilitas moneter negara tersebut mengalami perguncangan. 

Negara yang dapat melakukan impor dengan biaya cadangan devisa dapat dikatakan bahwa negara tersebut memiliki pertumbuhan perekonomian yang stabil sehingga memungkinkan negara tersebut untuk masuk ke pasar global dan melakukan perdagangan internasional.

Disamping impor, ekspor yang merupakan kegiatan mengirimkan serta menjual bahan atau barang yang telah diproduksi di dalam negeri ke luar negeri, dimana dalam kegiatan ekspor ini, apabila mengalami kenaikan jumlah pengiriman maka permintaan akan nilai tukar mata uang negara tersebut akan menguat. Maka negara akan lebih memperhatikan serta mengharapkan peningkatan jumlah ekspor agar jumlah cadangan devisa negara juga juga dapat meningkat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline