Lihat ke Halaman Asli

Nadya Namad

Wira usaha bidang kuliner

Puisi: Mimpi yang Kurajut Patah

Diperbarui: 12 Maret 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi/Nadya)

Aroma senja berkelindan digaris pandang
Ketika sore menunjukkan keindahan jingga
Seperti bayang wajahmu yang memesona
Melenakan angan yang limbung

Dalam damba kau menuntun lenganku
Mengidungkan nyanyian jiwa
Membawa berkelana di tepian telaga
Mewakafkan sepotong rindu

Dan, malam mendekap erat
Lalu, memanggil suara alam mengiringi lelap
Menghipnotis kesadaran dipelukan hangat
Berdua saling memberi rasa paling degup

Namun, semua sebatas hayalan
Mimpi yang kurajut patah diseparuh jalan
Sepanjang penantian wartamu tak bisa kutemukan
Hanya kenangan yang abadi di album ingatan

Taiwan, 5 Maret 2023
#PerempuanKopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline