Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Lelehan-lelehan Rindu

Diperbarui: 29 Februari 2020   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: Pixabay.com)


hujan membasuhku dengan rindu
basah semua irama luruh
selain nada rindu canggung mendayu

meretas harapan di penghujung jalan
antara nalar dan khayalan berpendar
bembiusku bagai candu
menanarkan tatapku kian sendu

membalas semua penantian
yang kutebar di sepanjang malam
tempat di mana gemintang dan rembulan hati timbul tenggelam
terjepit di ketiak langit hitam
sesekali menyembul mengintip
manjanya tertuang dalam genitnya kedip

lelehan rindu
lelehan-lelehan cumbu
kian meluap bersiap menenggelamkan bidukku
dayung-dayungku terseret arus
yang tak kusadari telah menelusup
perahu hidupku nyaris tertelungkup

lelehan rindu tertumbuk rindu
lelehan-lelehan madu melegit di lidah ngilu

duhai
bilakah hujan cinta ini reda?
agar mengijinkan nafasku reba

(Denpasar-Bali, Rabo 17 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline