Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Selembar Tikar

Diperbarui: 28 Januari 2020   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: mrjocko.com)

kembali pada pangkuan alam
melupakan atap
melupakan lantai
melupakan dinding-dinding

tak ada jendela
angin terburai bebas menerpa
hanya gigil
oleh dingin yang menjarah

tak ada pintu
setiap langkah menyaruk dan menendangku
hanya kerendahan
martabat dan hargadiri yang dikencingi

selembar tikar
harta paling berharga
tempatku menumpukan asa
yang sedikit tersisa
dari badai nestapa

selembar tikar
hanya selembar tikar yang kupunya

segala material rebah

(Denpasar-Bali, Rabo 31 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline