Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Puisi | Mata

Diperbarui: 23 Januari 2020   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/fotoblur)

jendela-jendela
tempatku melongok dunia
membaca sekeliling yang ada

pintu-pintu
tempatku keluar sebagai jiwa
dari penjara diri
membaur gauli dunia mencecap saripati
tempatku melompat sebagai batin
dari kerangkeng raga
untuk terlempar babak-belur berdarah-darah

terik siang
dengan matahari yang berpijar bertengger di sana

langit malam
bersama sinar rembulan dan gemintangnya
terlelap di sana

riak ombak dan gelombang samudera
tersimpan di sana

cinta dengan ribuan bahasanya
terungkap di sana

terutama,
airmata
bersumber daripadanya

(Banyuwangi, Senin 22 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline