Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Puisi | Datar

Diperbarui: 23 Januari 2020   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: "The Expressionless" by Ninalehan21/foodislife772825067.com)

jika jalan ini masih naik-turun
barangkali jiwa ini belum melebur dengan raga
sementara kata-kata lumpuh
bahasa pun bisu, tuli, dan buta

menjadi datar setelah berbauran rasa
keduanya memagut gairah
membentuknya menjadi selogam mata koin
di mana kiri atas kanannya bertautan tak terpisahkan
sebelum jam pemisahan
kedua sisi mata koin yang saling melekat erat
memadu dalam kesatuan
dalam makna dahulu, sekarang, pun akan datang

datar,
masih di tempatnya berdiri
tak tergeserkan

(Banyuwangi, Sabtu 25 Oktober 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline