Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Terlalu Pagi untuk Menyerah

Diperbarui: 19 Januari 2020   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Surrendered-Deborah Nell/Pixels.com)

hari terlalu dini untuk berhenti meniti
tapi di jalanku,
kerikil-kerikil kehidupan semakin tajam
sementara di lautku,
riak ombak, gelombang, terlalu keras menghantam
kutertatih letih sempoyongan

hari terlalu pagi untuk menyerah kalah
tapi di hamparan sekelilingku,
batu-batu sandungan semakin menghadang
di samuderaku,
badai terlalu keras menghempas
kuterseok-tersuruk, roboh-runtuh, lelah-lunglai, binasa,
nyaris mengibarkan bendera kalah

semakin kuterhimpit,
semakin kuterjepit,
semakin kuterjungkal jauh dari dunia
dan,
semakin aku tak terjamah,

tetap terlalu pagi untuk mengakhiri seglanya
sementara air, udara, api, dan tanah,
masih setia ada bersama
sebagai berkah
yang lupa disyukuri adanya

(Denpasar-Bali, Jum'at 21 November 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline