Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Puisi | Di Sudut Sunyi

Diperbarui: 15 Januari 2020   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: Pexels.com/DurongNhan)

malam meretas pagi
benang-benang perak di langit mulai luruh
tanpa komando suara waktu

dingin menyengat sumsum
jiwaku menggigil sepi
ragaku membeku dalam sendiri

satu kisah tertuang
sejuta kenangan menghilang

fajar mengecup hari
lalu-lalang pecahkan sunyi
genderang zaman pun ditabuhi

satu jiwa datang
yang lain pergi pulang

tapi,
batinku tetap meringkuk
tersudut rimbunan rindu
yang enggan membentuk semak-perdu

di sudut sunyi,
masih pagi
kesendirian tetap surga bagi hati
dalam kosong tanpa isi

(Denpasar-Bali, Jum'at 19 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline