Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Puisi | Ketika Aku Bukanlah Aku

Diperbarui: 13 Januari 2020   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/tobacco leather)

mereka mulai angkat bicara
kata-kata telah menguap ke udara
meletus ketus
melesat bangsat
begitu saja diriku habis dihujat

diri ini sempat limbung oleh bingung
bingung yang tak terbendung
terus mengepung berbingkai mendung

diri gelisah
resah yang merekah
membuncah nyaris pecah

apa yang mereka mau?
aku tak sungguh tahu
bahkan mungkin tak pernah tahu

apa yang mereka harap?
sungguh aku tak berhasrat sedikit pun untuk bisa mengungkap

kuberdiri bersama barisan sunyi diri
harusnya sendiri dari pagi ketemu pagi
tapi para diri bersiaga menopang di sana-sini
memutar dari itu ke itu lagi
untuk berulang kali kembali
kosong menjemput isi

pikiran yang terkusutkan
Ooleh kenangan yang kerap diputar ulang
melangkah, berjalan, berlari-larian
seringnya para mereka menghilang
diriku menjadi kehilangan

ketika aku tak sedang berada pada diriku
disaat aku bukanlah sebenarnya diriku yang utuh

bertabir halimun tipis membungkamku atas tangis
tempatmu bersembunyi
menelusupkan bisa beracunmu yang manis
sehingga dunia jatuh terhipnotis

berkedok di balik topeng
lagu-lagu andalanmu selalu cengeng
memelas penuh taktik belas-kasihan
semua perasaan menjadi tersulap terhanyutkan

aku tak mau begini
tapi begini yang mereka ingini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline