Lihat ke Halaman Asli

Nadya Nadine

Cepernis yang suka psikologi

Puisi | Doa Berkabung

Diperbarui: 23 Desember 2019   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: "The Funeral" (L'Enterrement) karya Edouard Manet, Metropolitan Museum of Art NY (sumber: wikipedia.org)

do'a berkabung menyusuri telinga
pendengaranku yang tuli kembali menganga
satu-persatu hati terharu
penuh rasa lebam membiru

Rindu punya kuasa
Dia berencana
menyutradarai panggung sandiwara dunia
segala bisa
upaya hati menebus dosa

dalam hening terasa berpadu
gemerincing tangispun kini mendayu
do'a berkabung
terus bergaung bercampur tangis dan raung

do'a berkabung
dalam wajah-wajah sembab yang bingung
dalam isak-isak yang linglung
bunga-bunga berkalung-kalung

lalu

kucari kepingan-kepingan hati
yang tercecer di pemakaman
ternyata semuanya telah lama mati
dari sebelum aku pergi meninggalkan hari ini

do'a berkabung
Rindu bersenandung

(Denpasar-Bali, Jum'at 12 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline