Lihat ke Halaman Asli

Body Image Issues Berujung Eating Disorder

Diperbarui: 21 Januari 2021   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa orang mungkin mengalami masalah body image yang menyebabkan konsep presepsi tubuh negatif dan menimbulkan dorongan untuk menjadi kurus. Kelainan ini sering terjadi pada kaum wanita, tetapi banyak juga pria yang menderita gangguan tersebut.
 
Body image mengacu pada bagaimana orang melihat diri mereka sendiri. Body image yang negatif mengacu pada pandangan yang tidak normal tentang bagaimana seseorang melihat tubuhnya. Pengamatan diri secara berlebihan pada cermin, memikirkan komentar yang meremehkan bentuk tubuhnya dan sering membandingkan bentuk serta ukuran tubuh sendiri dengan orang lain yang menimbulkan rasa iri merupakan gejala body image yang negatif.
 
Dikutip dari National eating disorders association, body image yang negatif melibatkan perasaan malu, kecemasan, dan kesadaran diri. Orang yang mengalami ketidakpuasan tubuh tingkat tinggi merasa tubuh mereka cacat dibandingkan dengan orang lain, dan orang-orang ini lebih mungkin menderita perasaan depresi, isolasi, harga diri rendah, dan gangguan makan.
 
Penyebab eating disorder
 
Paparan media sosial yang cukup kuat terhadap stereotipe akan wanita cantik itu yang "kurus-tinggi-langsing", seseorang yang mengkhawatirkan tubuh orang seperti "Kok, gendutan sih? Ga boleh tau gendut, nanti obesitas" hingga melakukan diet demi memiliki bentuk tubuh yang sempurna membuat banyak wanita terutama anak remaja menjadikan hal tersebut sebagai presepsi negatif atas ketidakpuasannya terhadap tubuh dan tingkat kepercayaan diri seseorang.
 
Alhasil, banyak remaja yang selalu memperhatikan dan mengutamakan bentuk tubuhnya di mata oran lain. Tak jarang pula, remaja melakukan perubahan terhadap pola makan hingga terobsesi dengan maksud melakukan "diet sehat" namun, berujung pada eating disorder yang serius. Hal ini tentu akan menjadi dampak buruk bagi kesehatan remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan.
 
Menurut healthline, ada banyak penyebab dari eating disorder. Antara lain yaitu, genetika serta ciri kepribadian seperti neurotisme, perfeksionis dan impulsif.
 
Jenis-jenis eating disorder diantaranya yaitu:

1. Anorexia Nervosa
Anorexia nervosa kemungkinan merupakan eating disorder yang dialami oleh remaja atau dewasa muda, terutama wanita. Penderita anoreksia nervosa umumnya menganggap diri mereka kelebihan berat badan. Mereka membatasi asupan makanan mereka karena sangat takut berat badannya naik, bahkan ketika berat badannya sangat kurus.
 
Gejala umum anoreksia nervosa antara lain, menjadi sangat kurus dibandingkan dengan orang dengan usia dan tinggi yang sama, menyangkal rasa lapar, dan memiliki kepercayaan diri dipengaruhi oleh berat badan dan bentuk tubuh.
 
Anoreksia nervosa tentu bisa merusak tubuh. Penderitanya akan mengalami penipisan tulang, kemandulan, rambut dan kuku menjadi rapuh.
 
Efek lainnya yang terjadi pada tubuh adalah gagal jantung, otak atau multi-organ dan bahkan kematian.
 
2. Bulimia Nervosa
Seperti anoreksia, bumilia nervosa juga merupakan eating disorder yang dialami oleh remaja atau dewasa muda, terutama wanita. Namun, penderita bumilia nervosa akan makan makanan dalam jumlah yang besar (binge eating) dalam waktu singkat.
 
Walaupun begitu, penderitanya juga takut untuk menjadi gemuk. Maka setelah makan banyak, mereka biasanya memuntahkan kembali makanan tersebut.
 
Cara yang biasa dilakukannya yaitu, dengan muntah paksa, obat pencuci perut, puasa dan olahraga berlebihan. Usaha tersebut dikenal dengan istilah purging.
 
Gejala umum bumilia antara lain, sering melakukan binge eating dengan kesulitan mengontrolnya, sering melakukan purging untuk mencegah penambahan berat badan dan takut mengalami kenaikan berat badan, meski memiliki berat badan yang normal.
 
Efek samping bulimia termasuk pada peradangan dan sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar ludah, kerusakan gigi, iritasi usus dan gangguan hormon.
 
Efek terparahnya, bulimia dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium. Hal tersebut bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
 
3. Binge Eating Disorder
Penderita binge eating disorder hampir sama dengan penderita bumilia, makan banyak dan tidak dapat dikontrol. Penderita binge eating disorder cenderung tidak memperhatikan asupan kalori serta tidak berusaha melakukan purging atas perilaku makan berlebihan tersebut.
 
Hal ini yang menyebabkan penderita binge eating disorder termasuk dalam eating disorder karena akan menimbulkan berat badan berlebih terhadap remaja.
 
Gejala umum binge eating disorder antara lain makan dengan jumlah banyak dengan waktu yang cepat tanpa rasa lapar, ada rasa tertekan seperti merasa malu dan bersalah atas perilaku makan berlebihan yang dilakukan, serta tidak melakukan usaha purging atau olahraga setelah makan berlebihan.
 
Penderita binge eating disorder akan mengalami penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan peningkatan kolesterol.
 
4. Pica
Penderita gangguan Pica secara kompulsif memakan makanan yang tidak memiliki nilai gizi atau hal-hal yang tidak dianggap sebagai makanan. Suatu barang yang dimakannya terkadang tidak berbahaya seperti es. Namun, penderita gangguan ini memiliki potensi untuk memakan barang yang berbahaya seperti cat kering, potongan logam.
 
Gangguan Pica bisa terjadi pada orang dewasa, serta anak-anak dan remaja. Tapi, pica biasanya terjadi  pada anak-anak, wanita hamil, dan individu dengan disabilitas mental. Penderitanya beresiko tinggi mengalami keracunan, infeksi dan kekurangan nutrisi serta bisa berujung fatal.
 
Bagaimana cara mengatasinya? Positive body image!
 
Tidak mudah untuk merubah cara pandang negative body image ke positive body image begitu saja. Setidaknya, berikut merupakan beberapa cara agar kamu bisa lebih sehat dalam memandang diri sendiri dan tubuh kamu. Semakin sering kamu mempraktekkannya, semakin baik kamu mengenal siapa dirimu dan tubuh yang kamu miliki secara alami.
 
1. Hargai segala hal yang bisa dilakukan oleh tubuh kamu.Setiap hari tentu tubuhmu selalu bersama dalam mengejar impianmu. Jangan lupa untuk dirayakan! Bisa dengan berlari, menari, tertawa, bernapas, dan lainnya.

2. Buatlah beberapa daftar mengenai hal yang kamu sukai dari dirimu. Tentu hal-hal yang tidak terkait dengan berat badan serta penampilanmu. Bacalah sesering mungkin dan jangan lupa tambahkan lagi jika ada hal baru yang kamu suka.

3. Ingatkan diri kamu bahwa "true beauty" itu bukan hanya setebal kulit manusia. Namun, saat kamu nyaman, kenal dengan diri sendiri, dan percaya diri yang membuat dirimu itu cantik. Kecantikan adalah kondisi pikiran, bukan kondisi tubuhmu.

4. Tetapkan diri kamu pada lingkungan yang positif. Diri dan tubuhmu lebih nyaman ketika berada disekitar orang yang mendukung dan menyadari pentingnya menyukai diri sendiri secara alami.

5. Makan adalah hal yang menyenangkan dan tubuh kita akan menginginkan lebih dari apa yang kita batasi. Tidak ada cara makan yang benar atau salah. Let's stop stressing out so much what we eat especially in this pandemic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline