Lihat ke Halaman Asli

Nadya Febri Harlifia

Freelance writer

Senyum untuk Ayah

Diperbarui: 6 September 2024   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang ayah tertawa dengan anak perempuannya (Foto: freepik.com) 

Ayah...

Ku ingat saat hujan turun, kau panggil aku yang sedang bermain di halaman rumah
Ku ingat saat kau pulang bekerja membawa sepeda kecil dan aku berlari menghampirimu
Dan aku ingat ayah,
Saat kau mengajariku mengayuh sepeda, ketika aku terjatuh kau mengatakan "Ayo bangun lagi, belajar lagi, tak apa semua baik-baik saja"

Ayah...
Aku ingat pertama kali kau mengantarku pergi ke sekolah, kau banyak bercerita tentang masa kecilmu yang tidak seberuntung aku
Akupun ingat ayah, saat aku minta digendong, kau menggendongku dengan manja meski kau lelah pulang bekerja

Ayah...
Aku tahu ketika hujan deras dan halilintar
menggelegar pada tengah malam, kau menghampiri kamarku untuk memastikan bahwa putri kecilmu ini baik-baik saja

Ayah...
Kini, aku melihatmu terbaring tak berdaya berbalut kain putih
Kau tersenyum dalam diam dan aku hanya bisa terdiam lemah
Aku tahu masa-masa indah itu tak akan dapat kembali lagi
Masa yang terpatri dalam hatiku

Kau lelaki terbaik dalam hidupku ayah Selamat tinggal, hanya do'a yang bisa ku panjatkan padaNya untuk dirimu
Aku mengenangmu dengan tersenyum
Karna dengan begitu aku tidak begitu sakit ayah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline