Lihat ke Halaman Asli

Nadya Darmadi

Universitas Indonesia Maju

Cegah Diabetes Mellitus: Langkah Awal Menuju Hidup Lebih Sehat

Diperbarui: 9 Desember 2024   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes Mellitus (DM), sering disebut "si manis," adalah penyakit kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi DM terus meningkat, menjadikannya salah satu prioritas dalam sistem kesehatan nasional. Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia meningkat menjadi 11,7% dari populasi berusia 15 tahun ke atas, dibandingkan dengan 10,9% pada tahun 2018. Angka ini mengindikasikan bahwa lebih dari 19 juta orang di Indonesia hidup dengan diabetes. Sementara menurut laporan WHO 2024 menunjukkan bahwa diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular dengan angka pertumbuhan tercepat di dunia, dengan lebih dari 800 juta orang terdampak secara global.

Penyakit diabetes mellitus atau kencing manis merupakan penyakit dimana ketidak mampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi karena gangguan metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Secara umum diabetes mellitus dibedakan dua jenis yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga glukosa atau gula yang dikonsumsi tidak dapat diolah. Sedangkan diabetes mellitus tipe 2 adalah kondisi saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Diluar itu diabetes mellitus juga diabetes melitus dapat terjadi pada masa kehamilan (diabetes gestasional). Kedua tipe diabetes melitus dapat menyebabkan peningkatan kadar gula (glukosa) menjadi tinggi. Jika dibiarkan berkepanjangan, gula darah yang tinggi dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang membahayakan.

Namun, diabetes dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup sehat. Pertama, menjaga pola makan sehat sangat penting, seperti mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta memperbanyak asupan serat dari sayuran, buah-buahan, gandum utuh, dan nasi merah. Selain itu, rutin berolahraga, seperti berjalan kaki atau berenang selama 30 menit sehari, dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Menjaga berat badan ideal juga menjadi langkah penting, karena penurunan berat badan sebesar 5-10% saja dapat secara signifikan mengurangi risiko diabetes. Deteksi dini dengan memeriksa kadar gula darah secara rutin, terutama jika ada riwayat keluarga diabetes, juga sangat dianjurkan. Selain itu, kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan perlu dihindari karena dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk saling mengingatkan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat. Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan langkah kecil yang kita lakukan hari ini dapat membawa masa depan yang lebih sehat dan bebas dari risiko diabetes. Mari kita mulai perubahan ini bersama untuk meningkatkan kualitas hidup kita dan keluarga.

Kesimpulan
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Dengan prevalensi yang terus meningkat, diabetes menjadi tantangan kesehatan yang perlu diwaspadai. Namun, diabetes dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, mengelola berat badan,mmelakukan deteksi dini serta kita dapat mencegah diabetes dan meningkatkan kualitas hidup.

Daftar Pustaka
Astutisari, I. D. A. E. C., Darmini, A. Y. D. A. Y., Ayu, I. A. P. W. I., & Wulandari, P. (2022). Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Manggis I. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 6(2), 79-87.
Harmawati, H., & Yanti, E. (2020). Upaya Pencegahan Dini Terhadap Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Abdimas Saintika, 2(2), 43-46.
Kementerian Kesehatan RI. (2024). Survei Kesehatan Indonesia 2023.
WHO. (2024). Global Diabetes Overview.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline