Lihat ke Halaman Asli

Nadya A

sedang bereksplorasi

Write Too Well, Seni Menulis Lirik Lagu Ala Taylor Swift

Diperbarui: 15 Desember 2021   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

            Taylor Swift kembali membawakan karya terbaiknya, selepas comeback berturut-turut dengan album Folklore dan Red (Taylor Swift's Version). Berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya, musisi berbakat ini merilis lagu sekaligus short film dengan judul sama: All Too Well. Uniknya, Taylor Swift bukan hanya produktif menghasilkan musik namun berhasil menjadikan lagunya disukai oleh banyak orang. Lantas, seperti apa 'resep rahasia' seorang Taylor dalam menulis lirik lagu?

            Publik dan penggemar kerap berasumsi bahwa Taylor menjadikan mantan-mantannya sebagai 'muse' dibalik lagu-lagunya, termasuk All Too Well. Asumsi ini menguat dengan lirik, adegan, dan perwujudan aktor dalam short film yang ditulis dan disutradari oleh Taylor sendiri. Kisah tentang toxic relationship yang terjadi akibat perbedaan umur yang begitu jauh, membuat publik dan penggemar merujuk pada hubungan masa lalu Taylor dan Jake Gyllenhaal.

            Taylor Swift isn't only a song-writer, she's also a storyteller. Dalam 'All Too Well', Taylor bukan hanya menulis cerita tersebut namun juga menyutradarai setiap adegan. Hal ini membawa kemenarikan tersendiri karena Taylor begitu detail dalam merekam ingatannya dan pada akhirnya mengeksekusinya dengan sangat baik. Bahkan, publik menjadi bersimpati dan terus membicarakan All Too Well di ranah maya.

            Write Too Well ; mungkin adalah istilah yang tepat untuk menyebut kemahiran Taylor Swift dalam meracik karyanya. Dengan menulis lirik berdasarkan pengalaman pribadinya, ia berusaha jujur dengan apa yang dia rasakan. Kepekaan -- Taylor merasakan dan mengamati apa yang terjadi setiap kali ia menjalin hubungan cinta. Selain itu, pengalaman dan kemampuan bermusiknya selama bertahun-tahun turut membuat comeback-nya mencapai kesuksesan besar.

            Setidaknya, ada beberapa hal yang dapat tiru dari cara Taylor Swift menciptakan karya. Pertama,mengasah kepekaan terhadap hal-hal terdekat kita sebab semua hal bisa menjadi sumber inspirasi. Dengan mengerahkan seluruh indera, kita dapat secara detail menggambarkan apa yang hendak kita ceritakan. Kemudian, berani menuliskan di media apapun untuk menjaga kenangan atau inspirasi. Tidak semua kenangan akan membawa kebahagiaan, ada beberapa yang menyakitkan. Namun, bisa saja hal-hal tidak menyenangkan itu akan menjadi wujud baru yang kelak membawa kebahagiaan. Maybe he broke her heart, but Taylor broke the record, right?

            Jadi, siapkah kalian untuk Write Too Well?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline