Lihat ke Halaman Asli

Nadya Rizqi Arrosyadi

Tertarik dengan hal-hal yang sedang hangat diperbincangkan

Apakah Bisa Terampil Menulis Jika Dipaksa?

Diperbarui: 15 Oktober 2019   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto diunduh dari steemit.com

Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti mampu dan cekatan. Ada beberapa Keterampilan berbahasa meliputi; mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa  berarti terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Nah, sudah terampil berkumunikasi, tetapi "susah mengungkapkan kata melalui tulisan?" kira-kira apa ya penyebabnya?

Mungkin sebagian orang Indonesia suka mengabaikan pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu mereka sekolah. Banyak yang menganggap semua sudah pandai berbahasa Indonesia, tetapi ketika diperintahkan untuk menulis? 

Pasti mengatakan tidak mampu, takut salah dan akhirnya tidak menulis satu kalimatpun. Sebenarnya bukan tidak mampu tetapi tidak ada keinginan menulis. Apakah seseorang bisa terampil menulis  jika dipaksa?

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Dipaksa berarti paksa yang artinya mengerjakan sesuatu yang diharuskan walaupun tidak mau. Jadi, apakah menulis itu diharuskan? Jawabanya adalah "Ya!" karena menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa. 

Selain itu jika kita dalam keadaan "terpaksa" mau tidak mau, suka tidak suka tanpa disadari kita belajar mencari referensi, mencari dan membaca sumber-sumber yang selaras dengan pemikiran yang ada di kepala.

Keadaan yang terus-menurus diulangi dengan baik pasti akan menjadi satu hal yang terbiasa. Jika kalian dipaksa menulis pasti akan menjadi terbiasa menulis. Hal-hal positif yang perlu diketahui jika dipaksa  menulis maka setiap orang mampu; membaca banyak tulisan, memiliki pembendaharaan kata yang lebih banyak, lancar dalam mengungkapkan gagasan, dan mudah dalam mengembangkan kalimat.

Perlu diingat juga, tidak ada tulisan yang salah dan tidak ada tulisan yang buruk. Selama tulisan tersebut tidak mengandung unsur negatif. Menulislah dengan gaya bahasamu sendiri, karena setiap karya seseorang memiliki kekhasan dalam menyusun diksi. 

Jangan takut salah, semua bisa menulis jika terbiasa melakukannya dan pastinya jangan menyerah untuk terus merangsang otak dan jemari untuk selalu menciptakan kenangan melalui tulisan.  Ayo mulai menulis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline