Lihat ke Halaman Asli

Nadya Agus Salim

Seorang Penulis yang juga berprofesi sebagai pendidik

Waspada, Jika Balita Anda Anteng

Diperbarui: 28 Agustus 2021   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Balita, bayi dibawah usia lima tahun. Usia balita, adalah usia dimana anak-anak sedang aktif-aktifnya. Mereka selalu ingin mencari tahu tentang sesuatu di sekitar mereka. Kita selaku orang tua, hanya tinggal mengarahkan, agar mereka dapat mengeksplor kompetensi yang ada pada diri mereka. Minat mereka sudah nampak diusia ini. Tugas orang tualah untuk menuntaskan rasa ingin tahu mereka, jangan halangi. Jika berbahaya, kita cukup menjelaskan dengan versi kita tapi sesuai dengan daya nalar mereka.

Balita yang aktif, tiba-tiba menjadi pendiam, wajib dicari penyebabnya. Mungkin saja sakit, atau tanpa kita ketahui mereka sedang melakukan hal-hal yang menuntaskan rasa ingin tahu mereka.

Setiap orang tua pasti pernah menemukan kejadian-kejadian ini. Bedak tumpah berserakan, bedak diberi air atau minyak kayu putih. Air dalam gallon membanjiri lantai. Buku pelajaran si kakak, robek tercerai berai. Baju yang tersusun rapi, sudah berserakan di lantai kamar. Sepatu di rak sudah terlempar kemana-mana. Lipstik atau pinsil alis milik ibu, sudah berpindah ke dinding kamar, bahkan dinding ruang tamu.

Bukan salah mereka, jika memiliki rasa ingin tahu yang besar. Orang tua cukup menyimpan barang-barang yang sekiranya berbahaya, pada tempat yang lebih tinggi.

Mengunci lemari pakaian, menyimpan buku, mengunci lemari tempat barang pecah belah. Meletakkan senjata tajam, pisau, silet, jarum pentul pada tempat yang aman. Menutup stop kontak listrik dengan lakban. Menyimpan kosmetika ibu pada tempat yang tinggi. Mengamankan kotak P3K dari jangkauan anak-anak. Menutup bak air, agar lebih aman.

Sedikit cerita, saya punya ponaan usia balita, ia suka acara televisi yang menyajikan acara memasak. Suatu hari ia masuk ke kamar saya, tak saya pedulikan. Setelah saya masuk beberapa menit kemudian, bedak saya sudah bercampur dengan minyak batu. Begitu juga saat di rumah ada acara, kami membuat bakso, apa yang ia lakukan? Jeruk, kecap, cabe, semua ia jadikan satu dalam air rebusan bakso.

Agar rasa penasarannya terpenuhi, ia diajak ibunya untuk memasak, memotong tempe, menumbuk bumbu, kemudian menggoreng tempe tersebut. Akhirnya ia yang tak suka makan tempe, jadi doyan makan tempe. Jadi ikutkan anak pada kegiatan di rumah, agar rasa ingin tahunya terpenuhi. Mengajak mereka saat kita berkebun, juga merupakan kegiatan yang menarik, merapikan rumah, dan kegiatan positif lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline