Lihat ke Halaman Asli

Nadya Agus Salim

Seorang Penulis yang juga berprofesi sebagai pendidik

Kekasih Dunia Akherat

Diperbarui: 11 Agustus 2021   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak pernah ada yang tahu akan ketetapan Allah. Baik Jodoh, Rezeki, bahkan maut sekalipun. Siapa yang sanggup menolak datangnya cinta. Bahkan adat, budaya, harta, pendidikan, atau jabatan. Cinta mengalir begitu saja. Jika cinta telah bertahta, pada dua hati yang terpanah asmara. Segala rintangan sanggup dijalani.

Siti Zaleha, seorang gadis berdarah biru, tak dapat menolak kasih sayang, perhatian, serta cinta yang tulis dari lelaki biasa bernama Hamdan. Tanpa setahu orang tua Zaleha. Cinta mereka telah terajut sejak mereka masih SMA.

"Aku berjanji, akan membahagiakanmu Leha," ungkap Hamdan.

"Aku percaya padamu Bang," jawab Leha.

Saat ini mereka sedang menghadapi ujian skripsi pada Perguruan Tinggi di Kota Provinsi. Hamdan berjanji, setelah wisuda, akan datang melamar kekasih hatinya. Zaleha tentu saja bahagia.

Hari bahagia yang Zaleha tunggu tiba. Hamdan datang ke rumah sang kekasih. Bermaksud untuk meminta Zaleha pada kedua orang tuanya. Ia hanya datang seorang diri. Jika orang tua Zaleha menerima, selanjutnya ia akan membawa kedua orang tuanya, untuk melamar secara resmi.

Saat ini Hamdan sedang berbicara dengan kedua orang tua Zaleha.

"Perkenalkan, Bapak, Ibu. Saya Hamdan, bermaksud meminta Zaleha untuk menjadi istri saya. Dengan percaya diri Hamdan menyampaikan maksud kedatangannya."

Banyak pertanyaan yang Bapak Zaleha ungkapkan. Mulai dari asal, pekerjaan, hingga pendidikan.

"Maaf Nak Hamdan! Kami sebagai orang tua Zaleha, tak dapat menerima lamaranmu. Latar belakang keluargamu, tak layak untuk bersanding dengan keluarga kami yang berdarah biru. Zaleha, harus mendapatkan suami yang sederajat. Kami sudah menjodohkannya dengan anak seorang sahabat," tanpa basa basi, Bapak Zaleha menolak lamaran Hamdan.

Sepasang kekasih yang saling mencinta. Hanya saling menatap, tanpa kata yang terucap. Raut sedih tampak di wajah keduanya. Zalehapun tak mengira. Bapaknya yang berpendidikan, masih menganut adat istiadat leluhurnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline