Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Perjanjian Antartika, Fakta Diam atau Pintu Menuju Kebenaran?

Diperbarui: 24 Oktober 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Antartika, sumber: Pixabay)

Perjanjian Antartika: Fakta Diam atau Pintu Menuju Kebenaran?

Antartika, benua beku, telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad. Di balik keindahannya yang sedingin es, terdapat misteri yang telah memicu teori konspirasi selama beberapa dekade: Perjanjian Antartika. Ditandatangani pada tahun 1959, perjanjian internasional ini mengatur penelitian ilmiah dan melarang aktivitas militer di benua tersebut. Namun apakah sesederhana itu?

Bayangan Perjanjian

- Rahasia tersembunyi: Beberapa orang percaya bahwa Perjanjian Antartika menyembunyikan kebenaran yang lebih dalam. Dikabarkan bahwa pangkalan rahasia, teknologi luar angkasa, dan bahkan reruntuhan peradaban kuno terletak di bawah lapisan es.

- Penguasaan wilayah: Antartika kaya akan sumber daya alam, termasuk mineral dan minyak. Perjanjian tersebut, menurut para penganut teori konspirasi, bisa menjadi cara untuk mengendalikan sumber daya ini demi kepentingan negara-negara besar.

- Larangan penelitian: Pembatasan penelitian di wilayah tertentu di Antartika mungkin terkait dengan penyembunyian penemuan yang dapat menantang teori ilmiah yang sudah ada.

Bukti (atau kekurangannya)

- Pangkalan rahasia: Meskipun terdapat pangkalan ilmiah di Antartika, tidak ada bukti adanya pangkalan militer rahasia. Foto satelit dan peta Google Earth tidak menunjukkan sesuatu yang luar biasa.

- Pengendalian sumber daya: Perjanjian Antartika melarang eksploitasi sumber daya mineral, tetapi tidak melarang penelitian. Ekstraksi sumber daya tunduk pada perjanjian terpisah yang belum ditandatangani.

- Larangan penelitian: Perjanjian ini tidak melarang penelitian di bidang tertentu. Penelitian ilmiah diatur dan dilaksanakan di bawah pengawasan organisasi internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline