Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Sejarah dan Rahasia Alhambra di Spanyol

Diperbarui: 20 Oktober 2024   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Alhambra di Spanyol, Sumber: Pixabay)

Alhambra adalah salah satu tempat paling spektakuler di Spanyol. Tapi tahukah Anda sejarah dan rahasianya? Di sini saya memberitahu Anda!

Alhambra, istana impian yang terletak di Granada, Spanyol, adalah harta karun sejarah yang memadukan seni, budaya, dan misteri di tembok kunonya. Namanya yang dalam bahasa Arab berarti “Si Merah” mengacu pada warna dindingnya saat matahari terbenam. Kompleks istana dan benteng ini dibangun terutama pada abad ke-14, di bawah pemerintahan sultan Nasrid, yang paling terkenal adalah Muhammad V.

Alhambra merupakan bukti kecanggihan arsitektur Muslim di Semenanjung Iberia. Dengan halamannya yang rumit seperti Courtyard of the Lions yang terkenal, air mancurnya yang membisikkan legenda kuno, dan detail geometris yang menghiasi dindingnya, setiap sudut Alhambra menceritakan sebuah kisah. Mosaik dan prasasti Arab, yang banyak diantaranya berupa puisi dan ayat Alquran, menambah lapisan mistisisme.

Salah satu misteri paling menarik dari Alhambra adalah makna tersembunyi di balik seni dan arsitekturnya. Pola geometris diyakini tidak hanya bersifat dekoratif, tetapi juga memiliki makna matematis dan spiritual. Selain itu, fitur air di berbagai teras dan tamannya tidak hanya berfungsi untuk menyegarkan lingkungan tetapi juga memiliki tujuan simbolis, mewakili surga dalam tradisi Islam.

Alhambra tidak hanya menjadi saksi kemewahan para sultan Nasrid, tapi juga kejatuhan mereka. Pada tahun 1492, Raja Katolik menaklukkan Granada, mengakhiri dinasti Muslim terakhir di Spanyol. Sejak itu, Alhambra telah dimodifikasi oleh berbagai penghuninya. Charles V, misalnya, membangun istana Renaissance di dalamnya, menciptakan kontras yang mencolok dengan arsitektur Islam.

Seiring berlalunya waktu, Alhambra terlupakan dan mengalami kerusakan yang signifikan. Baru pada abad ke-19, dengan meningkatnya minat terhadap seni Islam dan diterbitkannya “Tales from the Alhambra” oleh Washington Irving, dimulailah proses restorasi dan konservasi yang berlanjut hingga saat ini.

Mengunjungi Alhambra seperti menelusuri halaman sejarah, di mana setiap langkah mengungkap lapisan cerita masa lalu dan rahasia tersembunyi. Ini adalah tempat di mana arsitektur bukan sekadar konstruksi tetapi puisi yang membatu, di mana bisikan angin melalui pohon cemara seolah menceritakan kisah cinta, perang, seni, dan penaklukan.

Saat ini, Alhambra tidak hanya menjadi tujuan wisata, namun juga simbol sejarah budaya Spanyol dan kesaksian pertukaran seni dan ilmiah antara Islam dan Barat. Keindahannya terus menginspirasi seniman, penulis, dan pelancong, dan temboknya terus menyimpan misteri yang mungkin tidak akan pernah terpecahkan sepenuhnya. Alhambra, dalam keagungannya yang tenang, tetap menjadi teka-teki yang menarik, tempat pertemuan masa lalu dan masa kini dan sejarah bercampur dengan legenda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline