Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Menelusuri Rahasia yang Terukir di Dinding Merah Petra di Yordania

Diperbarui: 12 Oktober 2024   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Petra di Yordania, sumber: Pixabay)

Tahukah Anda kisah nyata Petra? Temukan rahasia yang terukir di dinding merahnya.

Kota Petra di Yordania, sebuah permata arsitektur yang terpahat di jantung pegunungan gurun merah, adalah tempat yang telah membangkitkan misteri dan keajaiban sejak dahulu kala. Sejarahnya mencakup ribuan tahun, ditandai dengan peradaban yang meninggalkan jejaknya pada bangunan megah yang diukir langsung pada batu hidup.

Sekilas tentang Petra, biasanya melalui ngarai sempit yang dikenal dengan nama Siq, merupakan pengalaman yang seringkali membuat pengunjung terengah-engah. Menjulang ke ketinggian yang mengesankan, dinding ngarai bagaikan halaman buku yang menceritakan kisah-kisah kuno, membawa pengunjung dalam perjalanan melintasi waktu hingga, di akhir Siq, pemandangan Perbendaharaan terungkap, Al-Khazneh. Monumen megah ini, diukir dengan ketelitian yang menakjubkan, berfungsi sebagai makam dan kuil, dan hanyalah salah satu dari banyak misteri yang disimpan Petra di dalamnya.

Bangsa Nabataean, bangsa Arab kuno, adalah arsitek Petra. Mereka terkenal karena keahliannya di bidang hortikultura, arsitektur, dan yang terpenting, penguasaan teknik hidrolik. Mereka membangun sistem saluran air dan bendungan yang kompleks untuk menangkap dan menyimpan sumber daya air yang berharga di lingkungan yang gersang ini, sebuah pencapaian yang terus memukau para sejarawan dan arkeolog hingga saat ini.

Namun Petra lebih dari sekadar bukti rekayasa kuno; Ini adalah teka-teki yang diselimuti mitos dan legenda. Beberapa cerita menyatakan bahwa kota ini didirikan oleh orang Edom, sementara cerita lain mengaitkannya dengan tokoh-tokoh Alkitab seperti Musa. Pada zaman Romawi, Petra berkembang di bawah pemerintahan kekaisaran, namun seiring berjalannya waktu, dan setelah mengalami beberapa gempa bumi dahsyat, kota ini mulai mengalami kemunduran hingga hampir terlupakan, hanya diketahui oleh suku Badui setempat.

Penemuan kembali Petra pada abad ke-19 oleh penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt yang menyamar sebagai seorang Badui membuka babak baru dalam sejarah kota yang hilang ini. Sejak saat itu, tempat ini telah menarik perhatian para peneliti dan wisatawan dari seluruh dunia, semuanya terpikat oleh keindahan dan misterinya.

Kota Petra masih menjadi teka-teki. Banyak bangunan dan strukturnya belum sepenuhnya dieksplorasi atau dipahami. Cerita tentang harta karun dan ruang rahasia masih terus ada, memicu imajinasi para pengunjung dan cendekiawan. Selain itu, erosi dan pariwisata menimbulkan tantangan berkelanjutan terhadap pelestarian situs bersejarah ini.

Di tengah ketenangan gurun pasir, berdirilah Petra, sebuah monumen kreativitas dan ketahanan manusia, pengingat akan peradaban masa lalu yang bahkan hingga saat ini terus mempesona dengan sejarahnya yang kaya dan misterius. Warisannya bukan hanya arsitektur menakjubkan yang menantang waktu, namun juga kisah dan rahasia tak terungkap yang masih ingin diungkapkan kepada mereka yang menjelajahi jalan-jalan kunonya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline